Waspadai Klaster Perkantoran, Keluarga dan Pilkada

Waspadai Klaster Perkantoran, Keluarga dan Pilkada
Prajurit TNI melakukan imbauan untuk mencuci tangan dan jaga jarak fisik pada warga yang beraktivitas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (6/9). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc)

Analisadaily.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meminta agar para menteri Kabinet Indonesia Maju membuat langkah-langkah untuk mencegah penyebaran Coronavirus di klaster perkantoran, keluarga dan pilkada.

"Hati-hati saya perlu sampaikan yang namanya klaster kantor, klaster keluarga hati-hati, yang terakhir juga klaster pilkada, hati-hati, agar ini selalu diingatkan," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna dilansir dari Antara, Senin (7/9).

"Karena yang selalu kita kejar-kejar adalah tempat-tempat umum, tempat-tempat publik, tapi kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster yang tadi saya sampaikan," sambung Jokowi.

Dalam sidang dengan topik ‘Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021’ itu, ia juga mengatakan, penyebaran di klaster perkantoran dan keluarga karena masyarakat sudah merasa aman sehingga melonggarkan protokol kesehatan.

"Di klaster keluarga karena kita sampai di rumah merasa aman justru di situ harus hati-hati, dalam perjalanan sudah masuk kantor merasa aman sehingga kita lupa di dalam kantor protokol kesehatan," ucapnya.

Sedangkan untuk klaster pilkada, Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dan Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis untuk memberikan tindakan tegas.

"Dan yang ketiga saya minta ini Pak Mendagri urusan yang berkaitan dengan klaster pilkada ini betul-betul ditegasi, Polri juga berikan ketegasan mengenai ini. Jadi ketegasan saya kira Pak Mendagri dengan Bawaslu agar ini betul-betul diberi peringatan keras," tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, pasien positif Covid-19 paling banyak ditemukan di klaster permukiman dan perkantoran.

Sedangkan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyebut penularan Corona di Kota Bogor, dari klaster keluarga saat ini menempati peringkat tertinggi dibanding penularan dari penyebab lainnya. Sebanyak 48 klaster keluarga dengan 189 kasus per 30 Agustus 2020.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan adanya temuan pelanggaran protokol kesehatan pada periode pendaftaran peserta pilkada serentak di 270 daerah, 4-6 September 2020

Karena, banyak pasangan calon di berbagai daerah memancing kerumunan dengan melakukan konvoi atau arak-arakan seperti di Kota Medan, Kota Solo, Kabupaten Karawang, dan Kota Surabaya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi