Pemko Medan Dinilai Belum Maksimal Atasi Masalah Sampah

Pemko Medan Dinilai Belum Maksimal Atasi Masalah Sampah
Akademisi USU, Fikarwin Zuska (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Pemerintah Kota (Pemko) Medan dinilai belum maksimal menangani masalah sampah. Sampai saat ini, sampah berserakan masih dijumpai di sejumlah titik, baik di pinggir jalan, pemukiman warga, termasuk parit dan sungai.

Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Fikarwin Zuska mengatakan, hingga kini masalah sampah di Medan belum ditangani dengan serius. Tak ada perubahaan yang signifikan dari pemerintahan sebelum-sebelumnya dalam penanganan sampah.

"Buktinya, sampai sekarang masih banyak warga yang mengeluh soal sampah. Masih banyak juga kita lihat sampah di pinggir jalan," katanya di Medan, Senin (26/10).

Fikarwin mengatakan, kunci penyelesaian masalah sampah di Medan ada di tangan pemerintah. Sejauh ini, dia menilai Pemko Medan, mulai dari pemimpin-pemimpin sebelumnya hingga saat ini, belum maksimal dalam bekerja.

Masih banyak pemukiman warga yang tak memiliki tempat pembuangan sampah. Dengan kekurangan fasilitas seperti itu, tak heran jika kita masih menjumpai warga yang membuang sampah di pinggir jalan, parit maupun ke sungai.

"Kita kan sering lihat, ada orang pakai sepeda motor atau mobil, buang sampah di pinggir jalan-jalan tertentu," ucapnya.

Belum maksimalnya Pemko Medan dalam menangani sampah bisa dilihat dari penegakan hukum selama ini. Padahal sebelumnya Pemko Medan telah merilis Perda yang mengatur soal sampah. Hanya saja, peraturan yang dikeluarkan tersebut hanya peraturan tertulis tanpa implementasi yang jelas di lapangan.

Parahnya lagi, pada 2018 lalu, Pemko Medan yang dipimpin Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution sempat mencanangkan program Medan Bebas Sampah 2020. Hinggi kini, tahun 2020 sudah memasuki kuartal terakhir. Medan belum juga bebas dari sampah, malah masalah ini makin parah.

"Kalau slogan-slogan macam begini, pemimpin kita paling jago bikin slogan. Implementasinya bisa kapan-kapan," sindir Fikarwin.

Fikarwin menilai, Pemko Medan kalah jauh dari kota-kota besar lainnya di Indonesia, terutama dari Surabaya. Di sana, sampah yang sebelumnya jadi masalah, justru menjadi sumber PAD.

Sementara di Medan sendiri, lebih dari 500.000 ton sampah per tahun hanya berakhir di TPA, tanpa menghasilkan apa-apa. Hanya sebagian kecil dari angka itu yang diserap oleh bank sampah yang dikelola masyarakat.

"Ini menandakan pemimpin kita belum kreatif dan inovatif dalam mengelola sampah. Jika dibiarkan terus begini, akan ada banyak masalah yang timbul, misalnya banjir dan masalah kesehatan," tegasnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi