Pagar Tanpa Izin Menutupi Lapangan Gajah Mada Medan

Pagar Tanpa Izin Menutupi Lapangan Gajah Mada Medan
Pagar tanpa izin yang menutupi Lapangan Gajah Mada Medan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Keberadaan pagar yang menutupi Lapangan Gajah Mada di Jalan Gunung Krakatau, Kecamatan Medan Timur, membuat resah warga sekitar.

Menurut warga pagar yang dibuat tanpa izin tersebut menutupi seluruh lapangan sehingga dikhawatirkan menjadi warung remang-remang tempat peredaran narkoba dan maksiat.

"Tidak dipagar saja lapangan tersebut rawan narkoba, apalagi di pagar," kata salah seorang warga sekitar, Erwandi, Rabu (4/11)

Dari informasi yang diperoleh, pemilik awal lahan salah satu ahli waris dari keluarga Alm M. Basri. Tanpa seizin Pemko Medan ia memasang pagar menutupi lapangan tersebut.

Imbasnya, lokasi tersebut menjadi tempat yang mencemarkan lingkungan seperti adanya permainan judi sabung ayam dan rawan peredaran narkoba.

"Kami benar-benar resah, kami khawatir diduga maraknya peredaran narkoba akan membuat pengaruh pada remaja di likungan tersebut," ucap Erwandi.

Menurutnya oknum tersebut kerap menjual lahan kepada banyak pihak dengan mengambil panjar dari penjualan lahan.

"Dari ulahnya itu, sudah banyak korbannya," ujarnya.

Maka dari itu, warga meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Cq Wali Kota Medan agar membongkar pagar tersebut.

"Siapa pun pemilik lahan, hendaknya Pemko sesuai kewenangannya berhak menanyakan izin pagar tersebut sesuai aturan guna melindungi warga yang lain dan mencegah penyalah gunaan lokasi tersebut menjadi sarang narkoba dan miras," pintanya.

Warga sekitar lainnya, Andi, menuturkan bahwa keberadaan pagar yang menutupi Lapangan Gajah Mada tersebut telah merusak tata keindahan Kota Medan. Padahal saat ini Pemko Medan sedang gencar memperindah tata kota. Bukan cuma itu, di lokasi tersebut juga sudah dibangun warung remang-remang.

"Ini tak bisa dibiarkan aparat terkait harus sigap dan membongkarnya," tuturnya.

Andi menambahkan, pemilik lahan sebenarya tinggal di Jakarta dan beliau jarang melihat lahan tersebut. Hal ini yang membuat oknum ahli waris merasa bebas melancarkan aksinya

"Kita berharap aparat terkait bisa menelusuri keberadaan lahan agar tak banyak korban dibuat oknum dari ahli waris tersebut," tukasnya.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi