Karena itu, ia tidak bisa melupakan masa-masa saat mereka pernah bersama dalam meniti karir sepakbola. Ia pun mengungkapkan perasaannya melalui media sosial dengan mengatakan snagat mencintai Maradona.

"Aku mencintaimu, Diego. Diego Maradona, seorang jenius yang memikat dunia," tulis Pele di akun media sosialnya dilansir dari Channel News Asia, Kamis (3/12).

Di Brasil, adalah umum untuk memberi penghormatan kepada almarhum seminggu setelah kematian mereka, ketika "misa hari ketujuh" dirayakan oleh umat Katolik seperti Pele.

Kedua pemain sering dinilai berselisih dalam diskusi tentang siapa yang terhebat sepanjang masa, tetapi Pele bersikeras dalam posting Instagram-nya pada Rabu (2 Desember) malam bahwa pemain Argentina itu tidak ada duanya.

"Dunia akan jauh lebih baik jika kita bisa kurang membandingkan satu sama lain dan mulai lebih mengagumi satu sama lain. Jadi, saya ingin mengatakan bahwa Anda tidak bisa dibandingkan," kata pemenang Piala Dunia tiga kali itu.

Posting-an tersebut diilustrasikan dengan serangkaian foto dari dua legenda bersama, termasuk salah satu yang menunjukkan Maradona muda yang tersenyum di samping Pele bermain gitar. Perjalanan Anda ditandai dengan kejujuran. Anda selalu menyatakan cinta dan ketidaksukaan Anda ke empat penjuru mata angin.

"Dan dengan cara Anda yang unik dan khusus, Anda mengajari kami bahwa kami harus lebih sering mencintai dan mengatakan" Aku mencintaimu. Kepergianmu yang cepat tidak mengizinkanku mengatakannya padamu, jadi aku hanya akan menulis: Aku mencintaimu, Diego," kata dia.

Meski tidak bermain dalam waktu bersamaan, kedua legenda itu selalu memiliki rivalitas, termasuk di pergantian milenium saat Pele dinobatkan sebagai "Pemain Abad (20)" oleh FIFA sementara Maradona memenangkan voting publik.

"Kamu adalah seorang jenius yang mempesona dunia. Seorang pesulap dengan bola di kakinya. Legenda sejati. Tapi di atas semua itu, bagi saya, Anda akan selalu menjadi teman baik, dengan hati yang lebih besar," sambungnya.

Masih kata Pele, suatu hari di surga akan bermain bersama dalam tim yang sama. Dan ini akan menjadi pertama kalinya mengangkat tanganku ke langit bukan untuk merayakan gol, tapi karena akhirnya bisa memelukmu lagi.

(CSP)