RSUD Sidikalang

7 Tenaga Medis Positif Corona, Pelayanan Tetap Jalan

7 Tenaga Medis Positif Corona, Pelayanan Tetap Jalan
Pelayanan di RSUD Sidikalang Kabupaten Dairi tetap berjalan kendati 7 personel positif covid, Selasa (15/12). (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)

Analisadaily.com, Sidikalang - Sebanyak tujuh orang tenaga medis di Rumah Sakit Umum Sidikalang Kabupaten Dairi dikabarkan terpapar Covid-19. namun begitu, pelayanan medis tetap berjalan.

Sumber di lembaga tersebut mengatakan, proteksi manajemen kepada petugas dirasa sangat minim. Harusnya, ketika kondisi sudah demikian, rumah sakit mesti dikenakan status lock down untuk pencegahan penuaran.

“Mestinya lockdown. Tak ada perlakuan khusus kepada tenaga medis," kata sumber berstatus ASN itu, Selasa (15/12).

Dari angka itu, 3 orang bekerja di bagian kantor dan 4 PNS lainnya bersentuhan langsung dengan pasien karena ditugaskan di poliklinik.

Direktur RSUD Sidikalang, dr Sugito Panjaitan ketika ditanya berapa jumlah pegawai positif Covid-19 mengatakan, lupa angkanya.

“Lupa aku. Tanya sama Pak Anturi,” kata Sugito. Menurutnya, tenaga medis menjalani isolasi mandiri.

Tata Usaha, Luber Sianturi mengatakan, data resmi belum diterima dari Dinas Kesehatan. Jumlah PNS tidak masuk kerja dengan alasan isolasi mandiri sebanyak 6 orang.

Di antaranya NSid, RS dan NS ketiganya sehari-hari bekerja di kantor. Selanjutnya, SG berposisi di poliklinik anak, boru C di ruang poliklinik THT dan SBB di ruang OK.

"Pelayanan tetap berjalan. Ruangan sudah disterilkan," kata Luber.

Terpisah, pegawai di salah satu kantor camat membenarkan dia reaktif berdasarkan rapid tes. Istrinya SG positif Corona. Itu diketahuinya, Minggu (12/12). Mereka isolasi mandiri di rumah.

Anggota Komisi II DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang berpendapat, sesuai standar, bila petugas medis rumah sakit terpapar Corona, maka unit bersangkutan tidak diperbolehkan menerima pasien baru.

"Penerimaan pasien baru harus dihentikan. Ini dalam rangka pencegahan penularan. Semua petugas mesti diselamatkan termasuk swab massal dan pemberian vitamin dan gizi guna peningkatan inmunitas," kata Junimart.

Legislator ini kembali mengungkap kekecewaan terkait kinerja Bupati, Eddy Keleng Ate Berutu. Urusan demam untuk swab harus ke Brastagi atau Medan. Berapa uang warga yang habis, begitu juga waktu dan energy.

Dia membandingkan, komunikasi intens Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, yang berhasil memperoleh bantuan swab tes dari Kementerian Kesehatan.

Itu punya relevansi dengan kepiawaian menjalin komunikasi dengan anggota DPR RI dan pejabat di kementerian. Langkah itu melahirkan kepercayaan publik sekaligus percepatan penanganan dan efisiensi.

"Eddy perlu belajar komunikasi politik. Dairi unggul jangan sebatas retorika," kata Junimart.

(SSR/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi