Uni Eropa Kritik China Karena Penjarakan Jurnalis Warga

Uni Eropa Kritik China Karena Penjarakan Jurnalis Warga
Jurnalis Warga, Zhang Zhan terlihat di Wuhan, provinsi Hubei, China. Gambar selebaran ini diambil pada tanggal 3 Mei 2020. (Handout via REUTERS)

Analisadaily.com, China - Uni Eropa mengkritik pemenjaraan seorang jurnalis warga di China yang melaporkan wabah awal pandemi virus Corona dari Wuhan.

Pengadilan China menjatuhkan hukuman penjara empat tahun kepada Zhang Zhan, yang melaporkan puncak krisis di kota tempat virus Corona pertama kali muncul.

Pengacaranya mengatakan Zhang dipenjara dengan alasan "memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah".

Tidak lama setelah itu, Uni Eropa pun turut menyerukan pembebasan segera Zhang, serta kebebasan bagi pengacara hak asasi manusia, Yu Wensheng yang dipenjara.

Bukan hanya itu, seruan juga dilakukan agar pembela hak asasi manusia dan individu yang terlibat dalam pelaporan untuk kepentingan publik dibebaskan.

"Menurut sumber yang dapat dipercaya, Zhang telah mengalami penyiksaan dan perlakuan buruk selama penahanannya dan kondisi kesehatannya sangat memburuk," kata juru bicara urusan luar negeri untuk 27 negara Uni Eropa dalam sebuah pernyataan dilansir dari Channel News Asia, Selasa (29/12).

Kritik UE atas masalah ini muncul sehari sebelum para pemimpin UE dan China diharapkan mencapai kesepakatan untuk memberi perusahaan Eropa akses yang lebih baik ke pasar China.

Zhang termasuk di antara segelintir orang yang laporan langsung dari rumah sakit yang ramai dan jalan-jalan kosong melukiskan gambaran yang lebih mengerikan tentang pusat pandemi daripada narasi resmi.

Kritikus mengatakan bahwa China sengaja mengatur persidangan Zhang berlangsung selama musim liburan di Barat, untuk meminimalkan pengawasan.

"Pembatasan kebebasan berekspresi, akses ke informasi, dan intimidasi dan pengawasan jurnalis, serta penahanan, pengadilan dan hukuman terhadap pembela hak asasi manusia, pengacara, dan intelektual di China, tumbuh dan terus menjadi sumber yang hebat. perhatian," kata juru bicara Uni Eropa.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi