Istri Gubernur Antar Bantuan Korban Banjir di Aceh Tamiang

Istri Gubernur Antar Bantuan Korban Banjir di Aceh Tamiang
Istri Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati, memberikan bantuan kepada korban banjir di Aceh Tamiang (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Tamiang - Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, meninjau sejumlah titik lokasi banjir terparah yang merendam kawasan pemukiman warga di Kabupaten Aceh Tamiang, Minggu (24/1).

Selain untuk menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir, kedatangan istri Gubernur Aceh itu juga untuk melihat secara langsung tanggul yang rusak parah akibat terjangan luapan air sungai yang deras.

Dengan mengenakan sandal jepit, Dyah yang didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bancana Aceh (BPBA) Ilyas, Plt Kepala Dinas Sosial Aceh Devi Riansyah dan Plt Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya, menapaki genangan air bercampur lumpur sisa-sisa banjir yang menerjang wilayah tersebut dalam beberapa hari lalu.

Setidaknya, sebanyak 10 kecamatan di Aceh Tamiang terdampak banjir akibat guyuran hujan deras yang mengakibatkan meluapnya air sungai. Hal itu membuat ribuan warga sekitar harus mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi.

Saat berdialog dengan Datuk Penghulu Teluk Kemiri dan Teluk Kepayang di Kecamatan Bendahara, Dyah menyampaikan salam serta keprihatinan dari Gubernur Aceh terhadap musibah yang dialami warga di Aceh Tamiang.

"Pak Gubernur menugaskan saya langsung untuk hadir di sini. Jadi segala sesuatu (keluhan warga) yang bapak sampaikan sudah saya record, dan akan saya sampaikan pada Pak Gubernur dan SKPA terkait," kata Dyah.

Dyah mengaku, setelah melihat langsung lokasi tanggul yang ambruk, dalam waktu dekat Pemerintah Aceh akan mengusahakan langkah darurat atau solusi sementara melalui Badan Penanggulangan Bancana Aceh dan Dinas Sosial Aceh.

"Tapi kita juga akan usahakan solusi permanenya, tapi ini tidak serta merta bisa kita lakukan dalam waktu cepat, karena secara teknis kalau dibangun langsung tanggulnya sama saja, nantinya akan jebol lagi," ujar Dyah

Dyah yang juga seorang arsitek tersebut mengatakan, untuk membangun kembali tanggul di sepanjang sungai Tamiang tersebut dibutuhkan tenaga tekhnis khusus untuk melakukan grand planing, sehingga tanggul yang dibangun di bantaran sungai itu akan kokoh dan bertahan lama.

"Pembangunan tanggul tidak semudah membalik telapak tangan, melainkan harus dilakukan tahapan-tahapan khusus sehingga tanggul yang di bangun nantinya akan kokoh dan tahan lama sehingga warga tidak akan lagi terdampak banjir akibat luapan air sungai," pungkasnya.

Usai melakukan peninjauan di pemukiman penduduk dan bantaran sungai, Dyah berserta rombongan melanjutkan menyerahkan bantuan berupa sembako kepada warga yang terdampak dan mengungsi di Masjid Al Muttaqin, Desa Tangsil Lama, Kecamatan Seruway.

Dalam kesempatan ini ia juga tetap mengimbau masyarakat terdampak untuk selalu waspada dan siaga karena kondisi cuaca yang tidak menentu.

(MHD/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi