Informasi diperoleh Analisadaily.com, guguran awan panas dan lava pijar itu tampak sekitar pukul 21.55 WIB. Luncuran lava pijar terpantau menuju timur dan tenggara Gunung Sinabung.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Sinabung, Armen Putra mengatakan, guguran lava pijar jelas terlihat. Selain itu, guguran awan panas sejauh 1 km juga terpantau ke arah timur, tenggara dan selatan Sinabung.

Guguran awan panas ini tercatat dengan amplitudo 120 mm dengan durasi gempa selama 159 detik.

"Cuaca mendung dan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 17-23 derajat Celcius," ujar Armen Putra, Sabtu (13/2).

Saat ini Gunung Sinabung yang ketinggiannya mencapai 2.460 meter dari permukaan laut (mdpl) berada pada status Level III (Siaga).

Warga maupun petani direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi serta di lokasi dalam radius 3 km dari puncak gunung.

Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanis yang lebat agar tidak roboh.

Sementara masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

(JW/EAL)