Pasca peresmian, satu per satu pelaku usaha mulai berdatangan untuk mejajakan makanan-makanan khas masing-masing. Pada saat bersamaan, petugas dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan melakukan pengecekan makanan yang dijajakan pedagang.

Kepala Seksi Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Sari mengatakan, ia bersama timnya sekarang sedang melakukan pengecekan ke tempat-tempat pelaku usaha dan sekarang sedang mengambil sampel.

“Kami saat ini mengecek apa-apa saja yang dijual pada pelaku UMKM, terkait apakah ada bahan tambahan di dalam makanan yang diperdagangkan,” kata Sari saat ditemui sedang menemui para pelaku usaha di sekitar Kesawan City Walk, Minggu (28/3) malam.

Masih kata Sari, sampai sekarang timnya masih mengambil sampel, namun belum dilakukan pemeriksaan, sehingga hasilnya belum bisa dipastikan seperti apa.

Dia menjelaskan, pemeriksaan ini untuk memastikan, bahwa masyarakat yang nantinya akan mengonsumsi makanan-makanan yang disajikan tetap aman dari bahan tambahan pangan, misalnya formalin, boraks dan pewarna buatan.

“Selain mengecek bahan tambahan pangan, kita juga memeriksa apakah yang kuliner-kuliner yang kadaluarsa,” tuturnya.

Sari menambahkan, untuk saat ini kan baru hari pertama buka, dan banyak pedagang yang belum datang, sehingga yang ada saja dulu diperiksa.

“Jika hari ini tidak selesai maka akan dilanjutkan lagi nantinya,” tambahnya.

Diketahui sebelumnya, jumlah pedagang yang sudah didata untuk berdagang di pusat kuliner ini sebanyak 113 tenan dari berbagai daerah di Kota Medan. Sebelum para pelaku usaha mulai buka petugas tenaga kesehatan telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada mereka.

(CSP)