Groundbreaking Pagar Tambak Raja Pasaribu Habeahan

Groundbreaking Pagar Tambak Raja Pasaribu Habeahan
Parsadaan Pasaribu Habeahan Indonesia (PPHI) foto bersama saat melakukan peletakan batu pertama Pembangunan pagar Tambak Raja Pasaribu Habeahan di Desa Sipultak Dolok, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Siborong-borong – Parsadaan Pasaribu Habeahan Indonesia (PPHI) melaksanakan pelatakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan pagar Tambak Raja Pasaribu Habeahan di Desa Sipultak Dolok, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (12/3). Kegiatan ini dilaksanakan dengan kesepakatan dana awal yang terkumpul mencapai Rp 25 juta.

Salah satu perencana pemagaran, Sabar Pasaribu, ST.MT mengatakan, sangat terharu baru kali ini seumur hidup dapat menghadirkan marga Pasaribu Habeahan sebanyak ini. Dengan dipagarnya Tambak/Hariara Raja Pasaribu Habeahan, seluruh keturunanya mengetahui asal muasal atau Bona pasogit Pasaribu Habeahan yang pertama. Menurut dia, selama ini masih banyak yang tidak mengetahui asal usul nenek moyangnya.

“Jika kita bertanya mengenai asal usul, jawaban selalu berbeda beda. Sehingga dengan dilaksanakannya peletakan batu pertama dapat menyatukan satu jawaban dari mana asal usul pertama Raja Pasaribu Habeahan. Harapan kita yang lebih besar dari langkah ini adalah untuk mempersatukan semua keturunan Habeahan yang ada di seantero Nusantara,” kata Sabar.

Dia lanjut menjelaskan, proses peletakan batu pertama ini bisa terlaksana dengan cara pengumpulan dana melalui donasi langsung dikirim ke rekening yang ditentukan.Menyebarkan di media sosial atau di group Facebook yang dibuat PPHI. Kemudian, panitia meminta perwakilan dari masing-masing, Seperti dari Tapanuli Tengah, Pakpak Bharat, Sidikalang, Samosir, Pematang siantar dan Medan.

Peletakan batu pertama pembangungan pagar tambak Raja Pasaribu Habeahan.
“Pada proses peletakan batu pertama diadakan kebaktian di tempat yang akan dipagar dan kotbah dibawakan Pdt Hendra Pasaribu,”sala satu Pomparan Pasaribu Habeahan dan juga pemilik Yayasan perguruan Siloam dan Wisma Bethesda," papar Sabar.

Kemudian, kata dia, dilaksanakan peletakan yang dimulai Pdt Hendra Pasaribu dan dilanjutkan oleh 3 keturunan anak Raja Pasaribu Habeahan, diantaranya Sunggu Raja, Papaganalomak dan Tungkup Nahulae. Juga diberi kesempatan kepada masing-masing perwakilan daerah yang hadir saat itu.

Panitia juga menyediakan itak gurgur yang dimakan bersama sala satu bagian dari kebudayaan Batak. Ketiga Keturunanya mengatakan batu pertama sudah diletakan dan tidak boleh lagi tidak dibangun dan harus selesai.

Lalu dilanjutkan makan bersama yang disertai penyerahan Jambar kepada perwakilan ketiga keturunanya yang diserahkan oleh panitia pemagaran dengan biaya ditanggung bersama.

"Masing-masing daerah perwakilan menyampaikan kata sambutan dan saran demi cepatnya terlaksananya pembangunan pagar dan harapan kedepan pada acara Rama tama.Panitia sangat berharap sumbangan pribadi dan kumpulan marga Pasaribu Habeahan yang ada," tuturnya.

Pelaksanaan acara keluarga saat peletakan batu pertama pembangunan pagar tambak Raja Pasaribu Habeahan.
Kepala Kepolisian Sektor Lintongnihuta, AKP Delianto Habeahan, menyampaikan beberapa hal, termasuk meminta ini siapa saja dan di mana saja Pomparan Pasaribu Habeahan yang mengetahui berita dan rencana ini mau berpartisipasi agar memberikan sumbangan. Juga ingin agar proposal yang sudah berjalan mohon perhatian dari pomparanya.

"Proposal dikirim ke masing-masing daerah yang ada di Indonesia dengan koordinator yang ditunjuk panitia dan dikiirim ke nomor sekening yang disepakati panitia,” kata AKP Delianto.

Sebelumnya, penggagas pembangunan tambak, Chan Moan Pasaribu menyampaikan, langkah ini dilakukan tidak hanya sebagai pelestarian budaya saja, langkah ini juga nantinya akan menjadi tempat wisata budaya dan sejarah.

“Nanti rencananya di dalam pagar itu ada kita buat sebuah Gazebo atau tempat beristirahat ketika Pomparan atau marga Batak yang lain datang berkunjung. Supaya ini tidak anggap hanya sebagai makam, tapi sebagai lokasi rekreasi juga. Sekalian mengetahui tempat leluhur dan tempat yang nyaman untuk beristirahat. Memang, di sana selalu ada yang menjaga dan itu nantinya akan memberikan penjelasan-penjelasan tentang latar belakang makam ini,” tambah Chan.

Pengiriman donasi dapat melalui nomor rekening 0336-01-104976-50-4 atas nama Sabar Pasaribu, Bank BRI, nomor telepon 0852 9673 2198 atau melalui 0765 4841 40, atas nama Jonas Bernard Pasaribu, nomor telepon 0813 6160 1804.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi