Striker Paris Saint-Gemain, Kylian Mbappe bersama rekan-rekan setimnya merayakan kemenangan atas Bayern Munchen dan sekaligus lolos ke semifinal UEFA Champions League (Marca)
Analisadaily.com, Paris - Paris Saint-Germain membuat langkah besar untuk menjadi juara Eropa saat mereka mengalahkan juara bertahan Bayern Munich di perempat final UEFA Champions League dengan agregat 3-3. Match day pertama menang 3-2, namun leg kedua kalah 0-1.
Setelah melaju ke final musim lalu dan kini menjadi semifinal musim ini, gen pemenang tampaknya sudah melekat pada klub Parisian tersebut. Barcelona menjadi yang pertama dikalahkan di babak 16 besar dan, setelah kenangan buruk di tahun-tahun sebelumnya melawan tim Catalan, PSG akhirnya mengalahkan Cules dengan agregat 5-2.
Selanjutnya adalah juara Eropa saat ini, tim yang mengalahkan PSG di final musim lalu, tetapi tampilan tangguh di kedua leg sudah cukup untuk mengatasi Bayern. Alasan PSG berada di tempat mereka saat ini adalah karena dua pemain kelas dunia di tim mereka.
Neymar dan Kylian Mbappe sama-sama menginspirasi kepercayaan diri di dalam tim, sekaligus menyuntikkan ketakutan ke dalam tim lawan.
Pemain Perancis itu memiliki delapan gol di Liga Champions, Neymar enam gol. PSG telah berubah dari skuad bertabur bintang menjadi tim yang solid.
Mereka masih memiliki pemain-pemain mewah seperti Angel di Maria, Marco Verratti dan Ander Herrera, tetapi mereka juga memiliki pemain-pemain yang berperan sebagai perekat tim dalam diri Abdou Diallo, Idrissa Gueye dan Leandro Paredes.
Tidak itu saja, para pelatih banyak berhubungan dengan kesuksesan mereka, pertama Thomas Tuchel, yang sekarang di Chelsea, dan sekarang Mauricio Pochettino. Mereka telah membentuk tim untuk memberikan keseimbangan yang dimilikinya sekarang.
Kedua pelatih masih bisa mencapai final melawan satu sama lain, dengan Chelsea dan PSG mencapai empat besar.
"Saya memiliki kepercayaan pada tim kami karena mereka telah tumbuh dan sekarang memiliki banyak pengalaman," kata Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi setelah menyingkirkan Bayern dilansir dari Marca, Rabu (14/4).
Ada banyak masalah, kekecewaan, dan bahkan penghinaan di sepanjang jalan bagi PSG, belum lagi menghabiskan ratusan juta euro.
Namun, tampaknya tim Paris akan bersatu karena tim telah mendapatkan lebih banyak pengalaman di turnamen dan mungkin bisa melangkah lebih jauh musim ini.
Di Liga Champions, tidak kebobolan sangat penting dan Keylor Navas melakukan pekerjaan luar biasa dalam mencegah tim mencetak gol. Pemain Kosta Rika itu kini bermain di tiga Liga Champions berturut-turut untuk PSG dan ingin melangkah lebih jauh tahun ini.
Proyek Al-Khelaifi di tahun 2011 adalah membawa piala yang hilang ke Parc des Princes dan keinginannya mungkin terwujud musim ini(CSP)