Penjelasan BMKG Terkait Gempa Magnitudo 6,4 di Nias Barat

Penjelasan BMKG Terkait Gempa Magnitudo 6,4 di Nias Barat
Gempa magnitudo 6,4 di Nias Barat (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Nias Barat, Selasa (20/4) pagi.

Dari hasil analisis BMKG, gempa tersebut terjadi pukul 06.58 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,4 kemudian diupdate menjadi magnitudo magnitudo 6,1.

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,17 LU dan 96,48 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 140 km arah Barat Daya Nias, Sumatera Utara pada kedalaman 16 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.

Bambang mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas tektonik pada Lempeng Samudera Hindia (outer rise).

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault)," ucapnya.

Guncangan gempabumi ini dirasakan Nias Barat II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), AekGodang, Padang Sidempuan, Pariaman, Padang Pariaman, Padang, Pakpak Bharat, Aceh Singkil II MMI, Gunung Sitoli I-II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.

Bambang menuturkan, hingga pukul 07.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," imbau Bambang.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi