Rishad Bathiudeen, pemimpin Partai All Ceylon Makkal, ditangkap dalam serangan menjelang fajar. (AFP/LAKRUWAN WANNIARACHCHI)
Analisadaily.com, Sri Lanka - Polisi Sri Lanka menangkap seorang anggota parlemen sehubungan dengan serangan Minggu Paskah 2019 yang menewaskan 279 orang. Detektif menahan Rishad Bathiudeen, pemimpin Partai All Ceylon Makkal, di bawah Undang-Undang Pencegahan Terorisme (PTA).
Juru bicara polisi, Ajith Rohana mengatakan, Bathiudeen dan saudaranya Riyaaj ditangkap dalam penggerebekan sebelum fajar di rumah mereka di Kolombo.
"Mereka ditangkap di bawah PTA berdasarkan bukti tidak langsung dan ilmiah mereka memiliki hubungan dengan pelaku bom bunuh diri yang melakukan serangan," kata Rohana dalam sebuah pernyataan dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (24/4).
Penangkapan itu terjadi tiga hari setelah kepala Gereja Katolik Roma Sri Lanka, Kardinal Malcolm, menuduh pemerintah mengizinkan penyelidikan terhenti.
Hampir 200 orang ditangkap dalam beberapa hari setelah serangan bunuh diri di hotel dan gereja oleh ekstremis lokal, tetapi belum ada yang dituntut.
Ranjith, yang memimpin peringatan ulang tahun kedua serangan Paskah pada Rabu, mengatakan dia "sangat sedih" dengan kurangnya kemajuan dalam penyelidikan.
Dia memperbarui seruannya untuk tindakan cepat terhadap para pelaku dan mengatakan "sikap politik dan kebutuhan untuk melindungi aliansi" menghalangi penyelidikan.
Anggota parlemen dari partai Bathiudeen telah memberikan dukungan penting kepada Presiden Gotabaya Rajapaksa pada bulan Oktober untuk mengubah konstitusi dan memberinya kekuasaan yang lebih luas atas peradilan dan badan legislatif.(CSP)