Atap Musala Tarbiyah Universitas Darma Agung bolong akibat tertimpa material bangunan. (Analisadaily/Bambang Riyanto)
Analisadaily.com, Medan - Material bangunan pembangunan gedung dua lantai yang terletak di depan Gedung Biro Rektor Universitas Darma Agung, atau tepatnya di depan Rumah Sakit Herna, Medan menganggu kenyamanan publik.
Sebab material bangunan itu tidak dilengkapi dengan pengaman sehingga bongkahan batu bata dan semen berserakan di areal gedung milik Universitas Darma Agung (UDA), tepatnya di Musala Tarbiyah UDA dan mengganggu kenyamanan umat muslim beribadah.
Pengurus Musala Tarbiyah UDA, Muhammad Arif Ritonga mengatakan, material bangunan yang sedang dikerjakan sejak tiga hari itu bahkan menimpa atap musala dan mengakibatkan lubang besar.
“Pihak pekerja memang berjanji akan memperbaiki, namun tentu saja kami merasa tidak nyaman sebab material bangunan itu masih berserekan di halaman musala,”tegasnya saat diwawancarai, Rabu (23/6).
Berdasarkan pantauan di lapangan, pekerja sedang membangun rangka dari batu bata dan melakukan penyemenan. Terlihat tidak ada standar operasional dalam pembangunan tersebut. Seharusnya ada jaring-jaring agar material bangunan tidak berserakan dan menimpa bangunan sekitarnya.
Pembangunan gedung tanpa jaring pengaman.
Arif Ritonga berharap pemilik bangunan atau penanggungjawab proyek itu lebih memperhatikan lagi aspek keamanan dan kenyamanan di lingkungan sekitar.
“Jangan sampai tunggu ada korban baru ada perbaikan. Terus terang dengan adanya bangunan yang dikerjakan tanpa pengaman itu, jemaah musala merasa terganggu,” ujarnya.
Berdasarkan informasi, bangunan tersebut kabarnya akan diperuntukkan untuk klinik dokter gigi. Sudah tiga hari para pekerja mengerjakan proyek tersebut.
Pihak UDA berharap, pengerjaan bangunan itu memperhatikan aspek kenyamanan dan keamanan sekitar agar pembangunan yang dilakukan tidak merugikan atau bahkan membahayakan keselamatan masyarakat sekitar.
(BR)