Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Israel, Isaac Herzog (AP)
Analisadaily.com, Istanbul - Setelah bertahan-tahun memanas, hubungan antara dengan Israel kemungkinan segera mencair setelah Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Pembicaraan lewat telepon itu terjadi Senin (12/7) lalu setelah Erdogan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, dua hari sebelumnya.
Dalam pembicaraan dengan Abbas, Erdogan mengatakan bahwa Turki tidak akan tinggal diam terhadap penindasan Israel di Palestina.
Israel dan Turki pernah menjadi mitra regional. Namun hubungan antara kedua negara memburuk dalam 10 tahun terakhir. Pemerintah Turki sering mengkritik kebijakan Israel terhadap Palestina.
Itu sebabnya dalam pembicaraan dengan Herzog, Erdogan menekankan pentingnya hubungan Turki-Israel untuk keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.
Erdogan juga menggarisbawahi penekanan Turki untuk melanjutkan dialog meskipun ada perbedaan pendapat. Selain itu pemerintah Turki menyebut ada potensi kuat untuk melanjutkan kerjasama antara kedua negara di bidang energi, pariwisata dan teknologi.
Sementara menurut pernyataan kantor kepresidenan Israel, Herzog dan Erdogan mengatakan bahwa dialog yang berkelanjutan, terlepas dari semua perbedaan pendapat sangat penting, terutama untuk memajukan langkah-langkah menuju solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
Seperti diketahui, Isaac Herzog baru minggu lalu menjabat sebagai Presiden Israel. Dia dipilih oleh Knesset, parlemen Israel dalam pemungutan suara bulan Juni lalu.
Sebelumnya Herzog juga sudah mengadakan pembicaraan dengan Raja Yordania Abdullah II setelah Israel dan Yordania setuju untuk memulai negosiasi penjualan air ke Kerajaan Hashemite.
(EAL)