Salah seorang perwakilan Masyarakat Adat menyampaikan aspirasi di depan kantor PT Toba Pulp Lestari di Uniplaza di Jalan Letnan Jenderal MT Haryono, Rabu (28/7). (Analisadaily/Christison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Medan - Aliansi Gerak Tutup PT TPL menggelar unjuk rasa di kantor Toba Pulp Lestari di Jalan Letnan Jendral MT Haryono, Rabu (28/7). Dalam aksinya, massa menyampiakan tuntutan agar pemerintah mencabut izin konsesi perusahaan penghasil bubur kertas tersebut.
Dalam doanya, Tomson Ambarita, meminta Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, agar menutup perusahaan Toba Pulp Lestari. Karena, perusahaan itu telah merusak lingkungan Danau Toba dan Tanah Batak.
Selain teatrikal itu, massa pengunjuka rasa juga datang dengan menggunakan alat pelindung diri (APD), membawa spanduk serta mengenakan masker yang bertuliskan Tutup TPL. Di samping itu, massa juga menuntut supaya kasus-kasus kekerasan yang dilakukan perusahaan terhadap masyarakat. Dalam catatanya, kurun waktu lima tahun atau 2016-2021, sebanyak 63 orang telah mengalami kekerasan, dan terakhir pada 18 Mei lalu, dialami 12 warga Masyarakat Adat Marga Simanjuntak Huta Natumingka. Kasus terakahir ini pun memicu keresahan masyarakat luas dan direspon dengan melakukan aksi jalan kaki Toba-Jakarta oleh Tim 11, termasuk diantaranya Togu Simorangkir, Anita Hutagalung dan Irwansyah Sirait.(CSP)