Ketua Komisi I DPRD Pematangsiantar, Andika Prayogi Sinaga, menyampaikan tanggapan atas aspirasi massa Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Siantar-Simalungun, Jumat (20/8). (Analisadaily/Fransius Hartopedi Simanjuntak)
Analisadaily.com, Pematangsiantar - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Siantar-Simalungun berunjukrasa ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Siantar dan Satgas Covid-19 Balai Kota, Jumat (20/8).
Mahasiswa menyoroti distribusi bansos yang tidak transparan, yang pembagiannya membuat kerumunan. Serta, vaksinasi yang tidak efektif dan hanya menjangkau orang-orang terdekat dari distributor.
Usai itu, para pengunjukrasa meminta kegiatan vaksin tidak lagi dilakukan terpusat yang memunculkan kerumunan, melainkan dibagi lewat puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Pematangsiantar.
"Jadi intinya, bansos dan distribusi vaksin harus segera. Jangan buat kebijakan yang tidak memikirkan dampaknya," kata Pimpinan Aksi, Gilang Simangunsong.
"Dalam level IV PPKM ini, jukir, kurir, ojek dan pedagang asongan tidak ter cover bantuan-bantuan dari Pemerintah. Mereka makan dari mana? Jangan nanti masyakarat mati kelaparan," tegas Gilang.
Menanggapi aspirasi mahasiswa, Ketua Komisi I DPRD Pematangsiantar, Andika Prayogi Sinaga mengatakan, sejumlah poin orasi yang disampaikan mahasiswa akan disampaikan kepada pimpinan DPRD dan membahasnya dalam rapat rapat dewan.
"Ini akan menjadi masukkan bagi kami. Kami serius untuk membawa poin-poin tuntutan mahasiswa ke pimpinan dewan. Masalah dampak penghasilan masyarakat juga kita bahas bersama kepada pimpinan," kata Andika.
Kota Pematangsiantar melaksanakan PPKM Level IV sejak 10 Agustus 2021 karena lonjakan angka infeksi virus Corona. Angka Covid-19 beberapa Minggu terakhir telah melewati 1000-an orang.
(FHS/CSP)