Hal ini menggerakkan hati Hj. Elfi Zahara selaku owner Caffe Opa untuk lebih melek dan peduli terhadap sesama.

"Kita membagikan makanan sebanyak 100 kotak nasi kepada masyarakat yang membutuhkan dan sistem pembagiannya kami langsung turun ke beberapa titik dan jalanan biar tepat sasaran," katanya, Sabtu (21/8).

Meskipun situasi semakin sulit dan terjadi penurunan omset, namun hal ini tidak menyurutkan Elfi untuk berbagi.

Penurunan Omset caffe selama PPKM ini menurun sebanyak 70 persen dari pada biasanya. Selaku pemilik, Elfi mengaku menutupi pengeluaran dengan menggunakan biaya pribadi.

"Walau situasinya sulit, bahkan omset menurun hingga 70 persen namun tidak ada terjadi pengurangan karyawan. Malah saya berani menambah karayawan yang tadinya 3 orang sekarang menjadi 6 orang. Saya selaku pemilik juga berniat untuk mengurangi jumlah pengangguran sebisa mungkin sesuai dengan kemampuan yang saya punya," ujarnya.

Di sisi lain, Caffe Opa juga melakukan berbagai macam strategi pemasaran guna menstabilkan angka penjualannya mulai dari pemasaran digital, hingga menghubungi para kolega guna keperluan belanja sistem take away.

Perempuan berdarah minang ini juga memberikan pesan agar rekan - rekan pengusaha caffe dan resto agar tetap semangat.

"Buat rekan - rekan pengusaha caffe dan resto jangan putus asa dan jangan menyerah, semoga badai ini segera berlalu," kata Elfi.

Sementara itu, salah satu karyawan Riski mengatakan bahwa mereka melakukan banyak cara untuk mendatangkan penghasilan.

"Jadi kami memang melakukan berbagai macam cara untuk tetap mendatangkan penghasilan caffe. Walau mungkin masih jauh dari target minimal tidak kosong total, tambah Riski.

Selain itu, warga yang menerima bantuan mengucapkan banyak terima kasih karena telah mendapat bantuan.

"Kami sangat mengucapkan terima kasih karena telah membantu kami," ucap Junaidi warga yang menerima bantuan.

(JW/CSP)