Literasi Statistik Semakin Jadi Perhatian di Era Revolusi Industri 4.0

Literasi Statistik Semakin Jadi Perhatian di Era Revolusi Industri 4.0
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Syech Suhaimi (kiri) (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily.com, Lubukpakam – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Syech Suhaimi mengatakan, literasi statistik semakin menjadi perhatian di Era Revolusi Industri 4.0 yang sangat dekat dengan perkembangan teknologi informasi.

Hal itu disampaikan Syech Suhaimi pada Workshop Wartawan Dalam Rangka Ekspose Dan Pembinaan Data Statistik Sosial Ekonomi Sumatera Utara Tahun 2021 di Kota Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumut, Selasa (28/9).

Suhaimi juga mengatakan, pada era pandemi ini, tidak hanya pemerintah, namun juga para akademisi, pelajar atau mahasiswa, maupun masyarakat awam semakin melek dengan data, khususnya data statistik terkait Covid-19.

“Baik mengenai penyebarannya, mortality rate-nya, maupun mengenai cakupan serta informasi vaksin,” ujarnya.

Disampaikannya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menekankan untuk berkonsolidasi dan merujuk pada data serta ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengatasi pandemi Covid-19. Kondisi ini menjadi peluang bersama untuk terus memasyarakatkan statistik dan memberikan literasi statistik.

“Sesuai dengan peran kita masing-masing, dimana BPS sebagai penyelenggara statistik dasar dan media sebagai rujukan masyarakat dalam mengakses informasi terkini,” ucapnya.

Suhaimi menyebut, BPS selalu berusaha untuk terus menyelenggarakan kegiatan statistik nasional untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional, sesuai amanah Undang-Undang Statistik No. 16 Tahun 1997.

“Tak hanya menyelenggarakan statistik dasar, namun BPS juga menjadi Pembina Statistik dalam penyelenggaraan statistik sektoral yang digawangi oleh Kementrian/Lembaga Negara dan Instansi Pemerintah lainnya serta Statistik Khusus yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya,” sebutnya.

Proses pengumpulan data di masa pandemi juga menjadi tantangan baru bagi BPS dalam menghasilkan data statistik yang berkualitas, cepat dan beragam. Berbagai metode pengumpulan data yang dilakukan mulai dari metode konvensional seperti Sensus, Survei maupun kompilasi produk administrasi terjadi berbagai penyesuaian.

Begitu pula metode modern dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk memperkaya sumber data BPS juga telah dilakukan, seperti penggunaan bigdata dengan mobile positioning for tourism and commuter.

Sehingga berbagai indikator statistik masih dapat secara rutin dirilis oleh BPS yang diumumkan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) sehingga masyarakat dengan mudah mengetahui dan atau mendapatkan data yang diperlukan.

“Penyebarluasan hasil rilis tersebut tidak lepas dari peran media massa,” ujarnya.

Suhaimi juga menyampaian, data BPS terkini juga dapat diakses melalui website BPS maupun aplikasi Android “Allstat BPS” yang memudahkan pengguna data untuk memperoleh data makro maupun mikro yang telah dikumpulkan BPS.

“Selain itu juga terdapat layanan live chat pada website BPS yang membantu pengguna data untuk berkonsultasi,” ujarnya.

Berbagai agenda prioritas BPS ke depan dalam rangka perwujudan Satu Data Indonesia (SDI), seperti Sensus Pertanian 2023, Pendataan UMKM 2022, Potensi Desa, Statistik Kebencanaan, dan E-Commerce.

“Keberhasilan program tersebut juga tidak bisa lepas dari peran media massa untuk turut serta membantu menyosialisasikannya sehingga meningkatkan atensi masyarakat untuk mendukung pelaksanaan lapangan,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi