Meski Mendapat Keputusan Merugikan

Wushu Sumut Penuhi Target

Wushu Sumut Penuhi Target
Seluruh atlet wushu taolu dan sanda Sumut beserta pelatih, manajer maupun ofisial tim, berfoto bersama dengan Sekum KONI Sumut yang sekaligus Ketua Rombongan Klaster Merauke, Drs Chairul Azmi Hutasuhut (Analisadaily/Monang Panggabean)

Analisadaily.com, Merauke - Tim Wushu Sumut memenuhi target meraih lima medali emas lima perak dan lima perunggu pada PON XX/2021 di Merauke Papua. Wushu Sumut pimpinan Tim Manejer Harianto berhasil memenuhi target setelah pada perlombaan hari terakhir di GOR Futsal Dispora Merauke, Minggu (3/10) berhasil menambah tiga medali emas, empat perak dan dua perunggu.

Tiga medali emas semuanya didapat dari wushu sanda masing-masing disumbangkan Junita Malau Kelas 48 kg putri, Rosalina Simanjuntak 52 kg putri serta Brando Mamana Simanjorang kelas 48 kg putra.

Empat medali perak juga seluruhnya dari sanda putra persembahan dari Adi R Manurung (kelas 56 kg), Samuel Marbun (kelas 65 kg), Roberto Manik (kelas 70 kg) dan Jeka Asparido Saragih di kelas 75 kg. Sebelumnya Manuel Prima Siahaan lebih dulu menyumbangkan satu perunggu.

Sementara dua perunggu didapat dari wushu taolu nomor Duillian Putra via trio Fredy, Nicholas dan Wilbert Sanjaya, serta Duillian Putri melalui duet Dwi Arimbi dan Dessy Indri Astuti.

Hasil lima emas lima perak dan lima perunggu ini membuat Sumut secara keseluruhan menduduki peringkat dua, di bawah Jatim yang meraih 6 emas, 4 perak dan 5 perunggu. Urutan ketiga DKI Jakarta (5-5-4), Jateng (3-5-5) dan Jabar (2-2-3).

Sumut sesungguhnya berpeluang menjadi juara umum, namun di laga terakhir Kelas 75 kg, Jeka Asparido dinyatakan kalah melawan Imam Lesmana (Jabar).

Kekalahan Jeka dinilai kontroversial dan sangat merugikan Sumut, sebab di babak kedua, pesanda asal Simalungun ini seharusnya tampil sebagai pemenang. Namun tendangan kerasnya di detik-detik terakhir, tidak dihitung oleh juri sisi sehingga skor imbang 2,5 - 2,5. Sesuai ketentuan wushu, apabila nilai imbang maka untuk menentukan pemenang dilihat dari berat badan. Karena Jeka beratnya lebih berat, maka kemenangan dinyatakan menjadi milik lawan.

Keputusan serupa sebelumnya juga terjadi di babak pertama, skor kedua petarung imbang 2,5 - 2,5.

Kubu Sumut sempat melancarkan protes tertulis ke dewan hakim dengan menyertakan uang protes. Namun, sesuai bersidang Dewan Hakim menolak protes Sumut karena dalam technical meeting disepakati protes hanya boleh ditujukan terhadap kepemimpinan wasit panggung, sementara untuk penilaian juri sisi tidak dibenarkan.

Bersamaan dengan itu Dewan Hakim juga menolak protes Jabar terhadap hasil keputusan di Kelas 48 kg yang memenangkan pesanda Sumut Brando Mamana Simanjorang atas atletnya Ade Permana.

Akibat ada aksi protes ini, upacara penghormatan pemenang untuk Kelas 48 kg dan 75 kg Putra sempat tertunda. Syukurnya lagi, aksi protes official Jabar tidak sampai disaksikan Presiden Joko Widodo yang hadir menyaksikan pertandingan sanda Putri.

Selain Presiden Jokowi, laga terakhir cabor Wushu turut disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indoneia yang juga Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali dan Menteri Perindustrian Dr Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si.

"Syukur kepada yang maha kuasa, buah kerja keras atlet, pelatih dan skuad tim dibantu doa seluruh masyakat, wushu Sumut berhasil memenuhi target, "ujar Ketua Pengprov WI Sumut Darsen Song melalui Sekretaris Heriyanto yang mengaku kecewa atletnya Jeka Saragih dikalahkan.

" Kami datang ke Merauke dengan mengusung target meraih lima medali emas. Kami bersyukur target tersebut berhasil dipenuhi, walaupun sebenarnya kita punya peluang melampui target, " tambah Tim Manajer Harianto Tan.

"Kami mengapresiasi perjuangan seluruh atlet. Kita menang dengan cara bermartabat dan kalah secara terhormat, "ujar Harianto lagi.

Baik Heriyanto dan Harianto Tan membenarkan capaian ini sekaligus mempertahanan dan menjaga tradisi Wushu sebagai penyumbang medali emas bagi Sumut.

"Semua ini tercapai tidak terlepas dari pondasi pembinaan wushu yang ditanamkan pendiri Wushu Sumut Master Supandi Kusuma, "tambah Heriyanto.

Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis yang berada di Timika, melalui handphone juga mengaku kecewa Wushu Sumut dirugikan dengan kekalahan Jeka Saragih.

(MP/JG)

Baca Juga

Rekomendasi