Ratusan Calon Haji Ikuti Sosialisasi Kesehatan

Ratusan Calon Haji Ikuti Sosialisasi Kesehatan
Calon jemaah haji mendengarkan paparan dari para narasumber mengenai kesehatan saat berada di Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi. (Analisadaily/Efendi Lubis)

Analisadaily.com, Tebingtinggi - Sebanyak 170 calon jemaah Haji Kota Tebingtinggi tahun 2020 -2021, yang ditunda keberangkatannya karena Wabah Pandemi Covid-19, mengikuti Sosialisasi Kesehatan Haji, Selasa (5/10).

Kadis Kesehatan Kota Tebingtinggi, dr.Henny Sri Hartati mengatakan, kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan bagi para jemaah agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dalam kondisi sehat sehingga menjadikan haji yang mabrur.

"Meski para jemaah sudah melakukan vaksinasi meningitis mongokokus dan Covid-19, namun diharapkan tetap memakai masker mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan," kata Henny.

Kasi Haji Kemenag Kota Tebingtinggi, Dra Afnizar Aprilia menyampaikan, pihaknya tidak dapat berbuat banyak terkait sosialisasi dan edukasi bagi calon Haji yang sebenarnya merupakan tugas Kantor Kementrian Agama.

"Karena banyak dana mereka di Kementrian yang terserap mengalir ke DPR untuk melaksanakan sosialisasi bagi para calon Haji," kata Afnijar.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, drg Andi mengutarakan, tujuan sosialisasi dilaksanakan guna menambah pengetahuan untuk persiapan keberangkatan Haji yang Insya Allah berangkat menunaikan ibadah Haji tahun 2022.

"Yang penting bapak dan ibu para Jemaah Calhaj harus konsentrasi dan fokus, ya kalau tidak mengerti kurang jelas langsung saja tanya kalau ada pertanyaan silahkan," tuturnya.

Ketentuannya untuk pemeriksaan dilaksanakan dua kali, pertama pemeriksaan kesehatan menentukan Bapak/Ibu resiko tinggi atau tidak, kemudian kedua Istitoah kesehatan yakni kemampuan di mana haji melaksanakan ibadah.

"Jika kesehatan kita terganggu maka kita tidak dapat melaksanakan ibadah dengan baik, oleh sebab itu mari kita jaga kesehatan, sehingga dalam melaksanakan ibadah ditanah suci nantinya tetap dalam kondisi kesehatan yang prima," kata dia.

Dia menamhahkan, ada yang sudah tiba di Makah dan Madinah tapi dia tidak tau sedang berada di mana, dan tak bisa berbuat karena jatuh sakit. Padahal, sudah menunggu lama dari tahun ketahun, bahkan sudah mengelurakan biaya yang jumlahnya tidak sedikit.

Dan hal ini tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi, jika mengabaikan kondisi kesehatan kita apalagi banyak jemaah yang berusia di atas 60 tahun tergolong Jemaah Lansia.

"Oleh sebab itu mari kita jaga kesehatan, penting untuk mendapatkan sertifikat Istitoah," tambah Andi.

(FEL/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi