Namun, BA, yang merupakan Desa Tambunan, Kecamatan Sibolangit ini ditetapkan jadi tersangka oleh Kepolisian Sektor Medan Baru pada Kamis (30/9) bulan lalu.

Menanggapi permasalahan itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Medan, Kombes Riko Sunarko mengatakan, dari kasus ini terjadi saling lapor antara BA dan BS.

"Laporan BA atas BS sampai saat ini sudah P21 dan hanya menunggu jadwal sidang," kata Riko dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Kamis (28/10).

Setelah itu BS melaporkan BA ke Polsek Medan baru. Akan tetapi, pasca BA ditetapkan sebagai tersangka, kata Riko, mereka menarik kasus tersebut ke Polrestabes Medan dan sedang di dalami.

"Satuan Reskrim Polrestabes Medan sedang mendalami, dan apabila kita tidak menemukan niat jahat dari BA maka kasus tersebut akan kita hentikan," tegas Riko.

Pada kesempatan itu, Riko juga menyampaikan, bahwa Kepolisian tidak mentolerir segala tindak premanisme, apapun bentuknya.

Operasi Kancil

"Kita saat ini sedang melakukan operasi kancil. Objek yang menjadi sasarannya, selain pelaku pencurian sepeda motor juga aksi-aksi premanisme, seperti kasus sekarang ini," tambah Riko.

Sejauh ini, perasi kancil yang sudah berjalan sejak 22 - 27 Oktober 2021 atau selama lima hari sudah ada 38 kasus yang diungkap dan 47 orang bandit, pelaku curanmor dan penadahnya sudah ditangkap.

"Ini hasil kerja dari seluruh Polres Jajaran di Sumatera Utara. Kita tidak hanya fokus pada aksi kejahatan yang dipaparkan tadi, tapi aksi-aksi kejahatan lainnya juga jadi prioritas Kepolisian Daerah Sumatera Utara," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Hadi Wahyudi, yang hadir pada saat pemaparan kasus penusukan pedagang sayur.

Ia pun menambahkan, kepada masyarakat agar selalu waspada, karena sebanyak 72 persen sasaran pelaku kejahatan jalanan adalah sepeda motor.

(CSP)