Belajar Mengajar Bisa Lebih Baik dengan Metode Literasi

Belajar Mengajar Bisa Lebih Baik dengan Metode Literasi
Kementerian Agama Deli Serdang melaksanakan Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKGMI), dengan konsep literasi. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deli Serdang - Kementerian Agama Deli Serdang melaksanakan Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKGMI), dengan konsep literasi. Hal tersebut untuk meningkatkan daya minat pelajar dalam menempah ilmu di bangku sekolah.

Kegiatan ini dihadiri 200 guru Madrasah Ibtidaiyah dari 3 kecamatan yakni Tanjung Morawa, Deli Tua dan Percut Sei Tuan berlangsung di wisma Tanjung Indah, Tanjung Morawa, Rabu (10/11).

Fasilator Daerah Deli Serdang, Nurchasaini mengatakan, dalam dunia pendidikan khususnya bagi guru sebagai tenaga pendidik maka konsep pembelajaran terus dilakukan pembaruan seperti konsep yang saat ini diberikan yakni literasi.

"Nah, untuk materi KKG Deli Serdang menggunakan literasi dengan menggunakan media-media Big book dan Fonologis. Kalau media Big book itu untuk guru lebih aktif sehingga anak itu tingkat ingin tahunya tinggi. Untuk Fonologis itu pelajaran untuk bunyi baik bunyi kata, kalimat maupun yang lain," katanya.

Nurchasaini menjelaskan, tujuan KKG ini tetap membuat guru lebih aktif sehingga kegiatan belajar mengajar bisa lebih baik dengan metode literasi.

"Dan tentunya konsep literasi ini bisa dipakai di semua mata pelajaran dan silabus," jelasnya.

Ketua Panitia KKG MI, Nuriman Budi Prayogo, menuturkan dalam kegiatan KKG ini khususnya untuk wilayah di Deli Serdang dengan tujuannya untuk guru-guru MI silahturahminya baik dan menjadi profesional.

"Jumlah peserta karena 9 kelompok, maka dihadiri sekitar 200 orang. Konsepnya in on in. Jadi para guru tahu metode terbaik," tuturnya.

Nuriman menambahkan dalam kegiatan ini, harapannya agar guru bisa mendidik anak menjadi suka dunia pendidikan.

"Jadi konsepnya tidak kaku para guru bisa menggunakan media seperti lukisan, suara dan video. Dan konsep ini tidak semerta hanya dilakukan di dalam ruangan tapi juga di luar ruangan. Seperti taman, hutan dan pantai. Karena belajar di out door itu lebih diminati anak-anak yang mungkin dengan penambahan game yang tentunya dirujuk dari materi pelajaran," pungkasnya.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi