10 Kelurahan di Kota Tanjungbalai Terendam Banjir

10 Kelurahan di Kota Tanjungbalai Terendam Banjir
Banjir di Kota Tanjungbalai (BNPB Indonesia)

Analisadaily.com, Tanjungbalai - Sebanyak 10 kelurahan di Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara terendam banjir pada Sabtu (20/11). Laporan banjir terjadi akibat meluapnya hulu Sungai Asahan, Sungai Bandar Jaksa, dan Sungai Bandar Jepang.

“Banjir terjadi setelah hujan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (24/11).

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungbalai, sebanyak 50 unit rumah warga terdampak dengan ketinggian muka air saat kejadian berkisar antara 10-20 sentimeter.

Adapun 10 kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pulau Simardan, Kelurahan Bunga Tanjung, Kelurahan Semula Jadi, Kelurahan Selat Lancang, Kelurahan Selat Tanjung Medan di Kecamatan Datuk Bandar Timur.

Selanjutnya di Kelurahan Sijambi, Kelurahan Pahang, Kelurahan Gading, Kelurahan Pantai Johor, dan Kelurahan Sirantau di Kecamatan Datuk Bandar.

“Tidak ada laporan warga mengungsi akibat banjir tersebut,” sebut Abdul.

Pascakejadian, BPBD Kota Tanjungbalai telah melakukan pemantauan situasi luapan air di beberapa sungai yang ada di kawasan tersebut. Langkah tersebut diambil untuk mempersiapkan apabila ada kemungkin banjir susulan.

"BPBD juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakuman penanganan darurat," ucap Abdul.

Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per hari ini, air tercatat nasih menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Datuk Bandar.

Menurut prakiraan cuaca BMKG, Kota Tanjungbalai berpotensi mengalami hujan ringan sampai sedang hingga 3 hari ke depan.

Menyikapi hal tersebut, Kepala BNPB meminta kepada pemerintah daerah khusunya BPBD untuk mempersiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan jangka pendek juga jangka panjang. Untuk jangka pendek, Kepala BNPB meminta pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi.

Sementara untuk mitigasi jangka panjang, warga dan pemerintah setempat diminta untuk bisa menjaga keseimbangan alam dan lingkungannya masing-masing.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi