IAA Lakukan Revamping Billet Aluminium Sekunder

IAA Lakukan Revamping Billet Aluminium Sekunder
Dirut IAA, Ricky Gunawan, Komut, Carry Mumbunan, Direktur Operasional Agus bersama insan pers Batubara menjelang groundbreaking yang akan dilaksanakan 8 Desember 2021 (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Batubara - Sebagai langkah awal pengembangan industri hilir aluminium, Indonesia Aluminium Alloy (IAA) melakukan revamping terhadap pabrik yang telah dikonstruksi dan belum pernah dioperasikan sejak tahun 1994.

“Dalam melakukan Revamping, IAA menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan BUMN melalui anak usahanya yaitu PT Rekayasa Industri, sebagai bentuk sinergi antar BUMN. IAA nantinya akan berkontribusi aktif dalam upaya pengembangan klaster industri aluminium nasional. Sebagai tanda akan dilakukannya revamping, IAA akan mengadakan kegiatan groundbreaking, yang akan dilaksanakan pada 8 Desember 2021 mendatang,“ kata Direktur Utama IAA, Ricky Gunawan, Jumat (3/12).

Ricky menambahkan, IAA akan memproduksi billet aluminium sekunder dengan kapasitas cetak sebanyak 50.000 ton per tahun secara bertahap dan ke depannya akan memproduksi berbagai produk aluminium ekstrusi sebagai produk turunannya.

Dalam produksinya, IAA akan menggunakan bahan baku skrap yang merupakan proses daur ulang dari barang-barang aluminium bekas. Konsumsi energi yang dibutuhkan dalam mendaur ulang aluminium hanya sebesar 5% dari aluminium primer (proses elektrolis). Ini menjadikan aluminium sebagai bahan yang ramah lingkungan untuk didaur ulang, karena dapat menghemat energi hingga 95%.

IAA menargetkan pengoperasian secara penuh fasilitas produksi billet aluminium sekunder pada kuartal IV tahun 2022 dengan target pasar baik domestik maupun global. Untuk itu, serangkaian pekerjaan revamping dilakukan untuk merekondisi dan memodifikasi aset yang ada agar bisa dioperasikan untuk memproduksi billet aluminium sekunder setelah hampir 30 tahun belum pernah sama sekali dioperasikan.

Harapan kedepannya IAA dapat berkontribusi dan menjadi tombak harapan kesuksesan industri aluminium nasional yang dapat bersaing baik di dalam negeri maupun mancanegara dan mengurangi ketergantungan atas impor produk billet aluminium sekunder.

“Sebagai Perusahaan yang bergerak dalam sektor midstream dan downstream industri aluminium, harapannya IAA dapat menjadi langkah awal pengembangan industri hilir aluminium, yang nantinya dapat melakukan ekspansi dan menjadi strategi dalam pengembangan klaster industri aluminium nasional,” pungkasnya.

(AP/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi