Dosen Polmed Gelar PKM di SMKS GBKP Kabanjahe

Dosen Polmed Gelar PKM di SMKS GBKP Kabanjahe
Foto bersama dosen Polmed dengan para siswa SMKS GBKP Kabanjahe (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Kabanjahe - Politeknik Negeri Medan melakukan pengabdian masyarakat di Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) GBKP Simpang VI Kabanjahe, Kabupaten Karo, dengan topik "Sosialisasi Pengujian Cacat Las Standar Internasional".

Ketua Pelaksana Efrata Tarigan, ST, MT, didampingi Alexander Sebayang, ST, MT dan Sihar Siahaan, ST, MT, menjelaskan jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan (Polmed) mempunyai peralatan praktik dan laboratorium pengelasan (welding) bertaraf internasional.

Sejalan dengan kemajuan peralatan ini, Efrata menyebut cukup banyak staf pengajar pada program studi teknik mesin yang sudah memiliki sertifikat pengajar pada bidang pengelasan.

"Sosialisasi pengelasan program studi ini sudah memperoleh pengakuan dari lembaga profesi Institute International Welding (IIW) dan The Welding Institute (TWI) sehingga jurusan teknik mesin sudah menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) sertifikasi internasional IIW dan TWI," kata Efrata, Jumat (3/12).

Menurutnya pengusul program PKM ini juga sudah memiliki sertifikat CSWIP (Certificate Scheme Welding Inspection Personnel) 3.0 dari The Welding Institute.

Sementara SMKS GBKP Simpang VI Kabanjahe dipilih sebagai lokasi pengabdian karena merupakan salah satu SMK yang mengasuh jurusan teknik kendaraan ringan dan sepeda motor serta mempunyai pelajaran teori dan praktik pengelasan.

"Pengelasan ini berkaitan dengan pembuatan kerangka (chasis & body) kenderaan. Siswa di sekolah vokasi ini cukup baik prestasinya dan dipersiapkan dapat memasuki dunia kerja setelah lulus," ungkapnya.

Itu sebabnya SMKS GBKP Simpang VI Kabanjahe menerima tawaran program PKM Polmed, khususnya untuk mengadakan sosialisasi inspeksi pengelasan berdasarkan standar TWI.

"Pengetahuan ini akan mempersiapkan calon lulusan untuk memasuki pekerjaan pada bidang pengelasan. Program ini sangat relevan dengan program Dirjen Vokasi Kemendikbud yang juga membawahi sekolah menengah vokasi, selain Politeknik sebagai pendidikan tinggi vokasi," sambung Efrata.

Dari kegiatan PKM ini masing-masing siswa (20 orang) serta guru teori dan praktik pengelasan diberikan teori inspeksi hasil pengelasan dan praktik mengukur hasil pengelasan menggunakan alat dan acuan standar TWI.

Hasil pengukuran dengan welding gauge kemudian dibandingkan dengan kriteria keberterimaan (accept) dan kriteria ketidak berterimaan (reject).

Dengan pengetahuan tersebut, siswa akan memperoleh wawasan bagaimana hasil pengelasan yang memenuhi standar TWI serta digunakan secara luas di dunia internasional. Hal ini didukung dengan para dosen yang melakukan pengabdian di atas sudah berpengalaman dan memiliki sertifikat dalam pelatihan CSWIP 3.0 (welding Inspector) dalam penggunaan alat ukur welding guage yang akan disumbangkan kepada SMK tersebut.

"Melalui program PKM ini akan disumbangkan juga modul inspeksi pengelasan dan welding gauge-nya sehingga para siswa dapat menggunakannya pada waktu mendatang," tukas Efrata.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi