Pelaksanaan kegiatan PKM ini diawali dengan kunjungan atau survey lokasi, dimana tim pengusul melakukan pembicaraan atau wawancara terhadap kepala sekolah terkait permasalahan yang dihadapi sekolah tersebut khususnya saat proses belajar mengajar dalam kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi sehingga menjadi alternatif bagi pendidik untuk memanfaatkan media pembelajaran seperti PhET simulasi.

Kegiatan yang dilaksanakan tim pengabdian terdiri dari Sinta Marito Siagian, S.Si., M.Si. sebagai Ketua, dan anggota pelaksana yakni Rischa Devita, S.Si., M.Si., Lamtiur sinambela, S.Si., M.Si dan Suci Khairani, S.Si., M.Si serta dibantu mahasiswa Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (D4-TRIL) Raka Ratama dan Putra S Guci. Kegiatan ini disambut baik oleh kepala sekolah Maulana Malik Muttaqin, MA.

“Saya merasa bersyukur dengan teknologi baru yang diperkenalkan pada sekolah ini,” ucap kepala sekolah Maulana Malik Muttaqin.

Ia juga berharap adanya kegiatan ini maka siswa-siswi semakin termotivasi dalam memahami matapelajaran sains yang lebih inovatif lagi.

Dalam kegiataan PKM ini, ketua tim pelaksana Sinta Marito Siagian memperkenalkan simulasi PhET kepada peserta didik dengan memberikan simulasi rangkaian seri pada lampu dengan memanfaatkan sumber baterai pada pelajaran sains. Tim Pengabdi juga memperkenalkan laboratorium virtual yang merupakan hal baru bagi siswa-siswi SMP. Adanya kegiatan pengabdian ini membuat para siswa menjadi aktif dalam mengikuti sistem pembelajaran ini.

Selain memperkenalkan aplikasi laboratorium virtual, anggota tim pengabdian, Lamtiur Sinambela juga memperkenalkan alat peraga pada matapelajaran matematika tentang bangun ruang dan bangun datar. Para siswa juga terlihat sangat antusias menerima materi yang diberikan ini.

Lamtiur mengatakan antusias pelajar menerima pelajaran ini dikarenakan sekolah saat ini belum memiliki laboratorium maupun alat peraga.

Kegiatan PKM ini diakhiri dengan penyerahan bantuan barang dan alat bantu peraga media pembelajaran agar dapat dimanfaatkan oleh guru-guru sains dalam mengajarkan materi sehingga materi pembelajaran menjadi lebih variatif.

“Alat peraga yang diberikan oleh tim pengabdi tentu akan membawa dampak positif bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran dan meningkatkan minat belajar siswa,” ucap Guru IPA Nur Atikah Nasution

(REL/JG)