Dijewer, Choki Laporkan Edy Rahmayadi ke Polda Sumut

Dijewer, Choki Laporkan Edy Rahmayadi ke Polda Sumut
Choki Aritonang dan kuasa hukumnya usai membuat laporan ke Polda Sumut (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Pelatih biliar, Khoiruddin Aritonang alias Choki, resmi melaporkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi ke Polda Sumut, Senin (3/1). Kedatangan Choki ke Polda Sumut didampingi puluhan pengacara.

Salah seorang kuasa hukum Choki, Teguh Syuhada Lubis, mengatakan bahwa mereka melaporkan orang nomor satu di Sumut tersebut tertuang dalam laporan bernomor LP/B/03/I/SPKT/Polda Sumatera Utara itu atas dugaan Pasal 310 Jo Pasal 315 KUHPidana.

"Hari ini sesuai dengan apa yang telah kami sampaikan pada konferensi pers sebelumnya, kita telah memberikan somasi kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, berharap beliau mengklarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu," kata Teguh.

Teguh menuturkan, sampai hari ini permintaan maaf itu belum mereka terima. Maka dari itu, tindaklanjut dari apa yang mereka sampaikan kemarin, hari ini mereka membuat laporan atas kejadian tersebut.

"Kita berharap pihak Kepolisian dapat menyelesaikan laporan ini secara berkeadilan. Saya yakin, negara kita adalah negara hukum, dimana hukum menjadi tonggak paling tinggi di republik ini. Kami juga berharap kepada pihak Kepolisian dapat memproses ini dengan cepat," ucapnya.

Sementara itu, juasa hukum Choki yang lain, Gumilar Aditya Nugroho, menambahkan dalam laporan itu mereka turut menyertakan bukti antara lain rekaman video dan bukti somasi.

"Ada dua nama saksi juga yang kami berikan. Kita berharap polisi dapat menyelesaikan masalah ini secara berkeadilan," terangnya.

Sementara itu Choki mengaku sampai hari ini masih membuka diri jika Gubernur Sumut Edy Rahmayadi datang untuk menyampaikan permohonan maaf ditengah laporan yang sudah mereka buat.

"Gak ada masalah kalau memang Edy Rahmayadi bersedia minta maaf, karena sebagai sesama umat muslim, memang harus saling memaafkan. Syaratnya Edy menyampaikan permintaan maaf secara terbuka ya," tambahnya.

Untuk diketahui, persoalan Edy dan pelatih Biliar PON ini berawal saat Edy menyampaikan sambutan di acara pemberian tali asih kepada atlet pada Senin (27/12) yang lalu.

Dalam video berdurasi 2 menit dan 59 detik. Terlihat Edy memberikan motivasi kepada para atlet Sumut itu. Gubernur Edy sempat memanggil Choki. Karena, tidak ikut tepuk tangan. Edy memanggil dirinya naik ke atas podium.

"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan," sebut Edy sembari menunjuk ke arah Coki.

Choki berdiri dari kursinya dan maju ke depan. Ia sempat berada disampingnya Gubernur Edy. Ia bertanya kepada pelatih dari atlet mana.

"Atlet apa kau," tanya mantan Pangdam I Bukit Barisan kepada Choki lagi.

Choki kemudian menjawab bahwa dia pelatih biliar."Tak cocok jadi pelatih ini," ungkap Edy.

Kemudian, Edy juga menjewer kuping pelatih itu. Aksi orang nomor satu di Sumut itu, disambut gelak tawa yang hadir dalam acara tersebut.

Dinilai mempermalukan dirinya, Choki turun podium dan meningal Edy berlalu begitu saja. Sontak Gubernur Edy tampak emosi dengan nada disampaikan.

"Sudah, pulang. Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah lagi di sini," cetus Edy.

Edy juga menginstruksikan Dispora Sumut dan KONI Sumut untuk mengevaluasi pelatih tersebut.

"Evaluasi. Kadispora, Ketua KONI. Yang tak pantas, tak usah (dipakai lagi)," sebut Edy.

Edy juga mempersilakan kepada atlet yang ingin mengikuti Coki keluar dari rumah dinas Gubernur."Yang tak mau, berdiri, keluar," kata Edy.

Edy kemudian menjelaskan alasannya menjewer pelatih biliar tersebut. Dia mengatakan menjewer sebagai tanda sayang.

"Jewer sayang itu," ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12).

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi