Masa Karantina Jadi Tiga Hari, Menparekraf Tekankan Tetap Disiplin Prokes

Masa Karantina Jadi Tiga Hari, Menparekraf Tekankan Tetap Disiplin Prokes
Ilustrasi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Pemerintah akan menurunkan masa karantina yang sebelumnya lima hari menjadi tiga hari bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang ke Indonesia.

Penurunan masa karantina tersebut akan diumumkan melalui Surat Edaran dari Satgas Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menjelaskan bahwa sesuai hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, aturan PPKM Level III, II dan I akan disesuaikan untuk menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi.

Namun mulai diberikan kelonggaran agar aktivitas masyarakat terutama perekonomian bisa menggeliat kembali.

"Untuk WFO (work from office) yang tadinya 25 persen untuk PPKM level III akan ditingkatkan menjadi 50 persen. Juga penerapan di beberapa tempat umum dan tempat lainnya. Masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan kehati-hatian dan kewaspadaan, tetap dapat dilakukan selama menerapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga momen ini menjadi tolak ukur kebangkitan ekonomi di tanah air," kata Sandiaga Uno, Selasa (15/2).

Sandiaga juga menyebut pemerintah akan menurunkan masa karantina menjadi tiga hari dari sebelumnya diberlakukan selama lima hari.

Kabar baik lainnya, jika situasi terus membaik, penurunan hari karantina sepenuhnya ke tiga hari akan diusulkan menjadi bebas karantina pada 1 April 2022 dengan syarat vaksinasi dosis II dan booster.

"Penurunan masa karantina tiga hari berlaku bagi yang sudah booster dan tetap melakukan exit test PCR di hari ketiga. Dan di hari kelima melakukan tes PCR mandiri. Jika situasi terus membaik. Mohon ini menjadi acuan dan pedoman bagi industri. We are heading into the right direction, namun tetap hati-hati yang perlu ditingkatkan adalah penerapan protokol kesehatan. Karena kami mendapat laporan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes menurun drastis hingga 50 persen," imbaunya.

Terkait Evaluasi Program Warm Up Vacation Bali, Sandiaga juga mendapat respon yang baik dari peserta yang berasal dari Jepang terkait skema penanganan kedatangan PPLN dengan sistem Bubble Bali.

Sampai hari ini penerbangan Garuda Indonesia rute Narita-Denpasar terjadwal satu kali penerbangan langsung setiap pekan pada Kamis dengan menggunakan pesawat berbadan lebar (Wide Body) berkapasitas hingga 251 seats.

Kemudian pada tanggal 16 Februari 2022 akan ada penerbangan internasional dari Singapura ke Bali menggunakan maskapai Singapore Airlines.

"Adapun terkait minat berwisata ke Indonesia, wisatawan mancanegara khususnya WN Jepang berharap agar masa karantina lebih dipersingkat, Return Home Policy di Jepang masih bersifat fluktuatif pada kondisi pandemi di Indonesia, masih terkendala bahasa pada platform aplikasi peduli lindungi, platform eVisa, serta biaya PCR di Jepang yang relatif jauh lebih mahal," ujarnya.

Sandiaga juga menyampaikan kabar baik yang datang dari Kepulauan Riau terkait penerapan sistem travel bubble yang diselenggarakan antara Batam-Bintan dan Singapura. Otoritas maritim Singapura sudah memberi lampu hijau bagi warga Singapura untuk berwisata ke Nongsa dan Bintan.

"Kapal pertama wisatawan akan hadir pada 18 Februari 2022 nanti dengan penerapan sistem travel bubble dari pelabuhan Tanah Merah Singapura ke Pelabuhan Nongsa Pura Nongsa," tukasnya.

(TRY/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi