Gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada gereja San Juan Obispo di Amatitlan selatan Guatemala City. (AFP/Johan Ordonez)
Analisadaily.com, Escuintla - Gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter yang melanda Guatemala barat pada Rabu (16/2) pagi menyebabkan kerusakan yang mempengaruhi hampir 25.000 orang, dan menyebabkan tiga orang menderita serangan jantung fatal. Pusat gempa yang melanda pada kedalaman 84 km, berada di distrik pesisir Escuintla, kurang dari 100 km barat daya ibu kota Guatemala City.
Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan, itu diukur sebagai gempa berkekuatan 6,2, meskipun pihak berwenang Guatemala memperkirakan itu lebih kuat, pada 6,8, diikuti oleh gempa susulan 4,8.
"Gempa tersebut menyebabkan tanah longsor di jalan, kerusakan rumah dan pemadaman listrik yang mempengaruhi sekitar 31.300 orang," kata layanan penyelamatan dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Kamis (17/2).
Tiga wanita meninggal dunia karena serangan jantung, yang dihubungkan oleh para pejabat dengan gempa tanpa merinci bagaimana mereka terkait.
Seorang wanita (50) meninggal di desa Mixco, sebelah barat ibukota. Dua wanita lainnya, yang usianya tidak disebutkan oleh otoritas, berada di departemen utara Baja Verapaz dan kota barat Quetzaltenango.
Getarannya terasa hingga ke El Salvador, di sebelah tenggara Guatemala, dan di selatan Meksiko. Petugas pemadam kebakaran juga melaporkan tanah longsor di jalan dari ibu kota ke Antigua, kota wisata utama Guatemala.
Negara Amerika Tengah, yang terletak di titik pertemuan tiga lempeng tektonik, berada di zona risiko gempa bumi. Tahun lalu, lebih dari 125 gempa bumi tercatat di Guatemala, tanpa kematian atau kerusakan signifikan.(CSP)
