YouTube Blokir Saluran Media yang Didanai Pemerintah Rusia

YouTube Blokir Saluran Media yang Didanai Pemerintah Rusia
YouTube (Getty Images)

Analisadaily.com, New York - YouTube telah mulai memblokir akses secara global ke saluran yang terkait dengan media yang didanai pemerintah Rusia. Ini sebelumnya memblokir jaringan seperti Russia Today dan Sputnik di seluruh Eropa, tetapi sekarang memperluas tindakan kerasnya terhadap propaganda pro-Kremlin di platformnya.

YouTube, yang dimiliki oleh Google, mengumumkan langkah itu di Twitter hari ini, dan mengatakan bahwa sementara perubahan itu segera berlaku.

"Kami berharap sistem kami membutuhkan waktu untuk ditingkatkan," kata YouTube dilansir dari Metro, Sabtu (12/3).

Situs itu juga mengatakan sekarang menghapus konten tentang invasi Rusia ke Ukraina yang melanggar kebijakannya yang meminimalkan atau meremehkan peristiwa kekerasan yang terdokumentasi dengan baik.

Rezim Vladimir Putin terus menyebut invasi itu sebagai 'operasi militer khusus' dan bukan perang. YouTube sebelumnya menjeda iklan YouTube di Rusia dan sekarang memperluasnya ke semua cara menghasilkan uang di negara tersebut.

Menteri transformasi digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, memperkirakan di saluran Telegramnya bahwa Kremlin akan segera memblokir YouTube di Rusia.

"Ini masalah waktu," kata Fedorov.

Itu terjadi setelah pemerintah Rusia memblokir Instagram di negara itu saat Kremlin berperang dengan raksasa media sosial. Melabeli perusahaan induk aplikasi, Meta (yang juga memiliki Facebook), sebuah 'organisasi ekstremis', langkah itu akan memiliki konsekuensi besar bagi orang Rusia biasa.

Itu terjadi tepat setelah Meta memutuskan untuk melonggarkan kebijakan ujaran kebencian untuk memungkinkan pengguna Instagram menyerukan kekerasan terhadap tentara Rusia dan mengeluarkan ancaman pembunuhan untuk Putin.

Menurut email internal yang dilihat kantor berita Reuters pada hari Kamis, perusahaan induk Facebook memperkenalkan perubahan sementara pada kebijakan ujaran kebencian untuk pengguna di beberapa bagian Eropa.

Ini akan diizinkan di beberapa negara termasuk Rusia, Ukraina dan Polandia, menurut email internal ke moderator konten.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi