Polisi Periksa Tiga YouTuber Terkait Kasus Doni Salmanan

Polisi Periksa Tiga YouTuber Terkait Kasus Doni Salmanan
Doni Salmanan dalam konferensi pers penetapan dirinya sebagai tersangka kasus binary option (Kompas.com)

Analisadaily.com, Jakarta - Polisi terus mendalami kasus penipuan binary option Quotex dengan tersangka utama Doni Salmanan.

Pekan ini polisi turut memanggil tiga YouTuber besar, yakni Atta Halilintar, Arief Muhammad dan Reza Arap. Ketiganya datang dalam waktu berdekatan.

Atta Halilintar, Arief Muhammad dan Reza Arap dipanggil karena sempat ada keterlibatan dengan Doni Salmanan.

Seperti apa cerita mereka terkait masalah tersebut? Berikut rangkumannya dilansir dari detikcom, Sabtu (19/3):

1. Reza Arap

Youtuber Reza Arap memenuhi panggilan sebagai saksi terkait kasus trading Quotex dengan tersangka Doni Salmanan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis, (17/3).

Reza Arap Oktovian memenuhi panggilan Bareskrim Mabes Polri terkait penerimaan uang dari Doni Salmanan sebesar Rp 1 miliar. Dalam kesempatan itu, Reza datang sekitar pukul 09.55 WIB.

Reza hadir bersama beberapa orang kuasa hukumnya. Dia terlihat mengenakan pakaian hitam-hitam dengan topi seperti logo Ninja Konoha dalam anime Naruto.

Tak banyak bicara, Reza sempat mengangkat dua jari dari kedua tangannya.

Reza Arap akhirnya selesai menjalani pemeriksaan terkait donasi dari Doni Salmanan sebesar Rp 1 miliar dan terpantau keluar sekitar pukul 16.25 WIB.

Dia mengaku ngantuk usai menjalani pemeriksaan.

"Ngantuk gue," kata Reza Arap.

Disinggung mendapatkan berapa pertanyaan, Arap menyebut dirinya dicecar 25 pertanyaan.

"Like 25 question, 25 pertanyaan. (Apa saja) Semuanya, semuanya," ungkapnya.

"I don't answer the question. Thank you ya semuanya," pungkasnya.

2. Arief Muhammad

Arief Muhammad juga turut diperiksa atas kasus Doni Salmanan. Dengan senang hati, Arief menjalani pemeriksaan.

"Jadi hari ini kita datang ke proses penyidikan, kebetulan kemarin kita undangannya dikirim. Sebagai warga negara yang baik," kata Arief Muhammad di Bareskrim.

"Aku datang dengan senang hati untuk proses penyidikan," tambahnya.

Disinggung bawa apa untuk pemeriksaan, Arief belum mau mengungkapkan hal itu. Dia langsung masuk untuk menjalani pemeriksaan.

"Nggak, kita nggak bawa apa-apa, kita juga nggak mau ngobrolin, apa masuk dulu nanti kita update lagi," paparnya.

Arief Muhammad selesai menjalani pemeriksaan terkait mobil Porche senilai Rp 4 miliar yang dibeli Doni Salmanan. Arief terpantau keluar dari Bareskrim pada pukul 17.20 WIB.

Disinggung menyayangkan mobil tersebut disita, Arief akui kualat dengan sang istri. Sebelumnya sang istri, Tiara Pangestika, sempat melarang mobil itu dijual ke Doni.

"Iya ya (menyanyangkan) kayaknya ini kualat sama istri, karena istri aku bilang dari awal jangan dijual," ungkap Arief Muhammad.

Disinggung apalah sudah ikhlas dengan penyitaan itu, Arief langsung tertawa.

Di akhir, disinggung soal kapan kenal dengan Doni, dia akui saat mobilnya dijual.

"Pertemuan pertama aku sama Doni pas nyerahin mobil. Sebelumnya kami nggak pernah ketemu sama sekali gitu," pungkasnya.

3. Atta Halilintar

Atta Halilintar jadi orang terakhir yang datang. Sebelumnya Atta menerima tas Dior dari Doni sebagai kado ulang tahun.

"Tas ulang tahun. Ulang tahun banyak yang ngasih hadiah. Ada panggilan," kata Atta Halilintar di Bareskrim.

Dalam kesempatan itu, Atta akui membawa tas Dior. Bahkan kata Atta, barang itu masih ada tag mereknya.

"Sudah dibawa langsung. Belum pernah dipakai masih ada mereknya juga," paparnya.

Atta memakai jaket coklat, baju hitam, celana panjang hitam dan masker hitam. Dia terpantau hadir sekitar pukul 13.20 WIB, namun tak langsung masuk ke gedung.

Atta lalu menyerahkan tas itu ke polisi.

"Biar penyidik saja yang lihat ya," kata Atta Halilintar.

Atta juga akui saat menerima tas itu tak mengetahui sumber uang Doni Salmanan. Pasalnya, saat itu banyak yang memberikan dirinya hadiah.

"Ya kan kita nggak tahu ya waktu itu gimana-gimana, banyak yang kasih hadiah jadi aku nggak tahu," imbuhnya.

Atta mengaku mau hadir sebagai bentuk taat hukum.

"Iya dong kita harus taat sama hukum," pungkasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi