Bunga yang Ditanam Soekarno di Karo Kini Berumur 73 Tahun

Bunga yang Ditanam Soekarno di Karo Kini Berumur 73 Tahun
Seorang penjaga taman sedang memetik bunga yang ditanam Presiden Republik Indonesa, Ir Soekarno di Mess Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di Dusun II Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi, Karo, Kamis (24/3) (Analisadaily/Didik Sastra)

Analisadaily.com, Karo - Buah tangan presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno di Kabupaten Karo, tumbuh subur di halaman Mess Soekarno, Dusun II Desa Lau Gumba, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Pohon dan bunga Bougenville yang ia tanam terawat dengan baik dan kini usianya 73 tahun.

Bunga bougenville berada di samping kiri mess dan pohon beringin di sebelah kanan mess. Keduanya ditanam Presiden Sukarno pada tahun 1948 saat ia diasingkan oleh Belanda, bersama sahabat karibnya yakni Agus Salim dan Sutan Syarir.

Kurang lebih tiga minggu, Presiden Sukarno dan kedua sahabatnya merupakan tokoh kemerdekaan berada di pengasingan, Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.

“Presiden Sukarno yang menanam semasa di sini," kata Yuda (20, penjaga mess pemerintah provinsi Sumatera Utara, Kamis (24/3).

Pohon yang ditanam Presiden Republik Indonesa, Ir Soekarno di Mess Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di Dusun II Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi, Karo, Kamis (24/3)
Bunga dan pohon tersebut merupakan saksi sejarah bahwa orang nomor satu RI pernah di Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi sebagai tahanan politik penjajah Belanda.

Keberadaan bunga dan pohon beringin tanaman Sukarno ini, jarang pengunjung atau masyarakat tahu. Karena tidak ada yang bertahanya, jika tahu pasti banyak yang akan mengabadikan karena kedua tanaman saksi sejarah.

Kepala Mess Sukarno, Pahala Siregar, menambahkan kedua tanaman ini bagian dari sejarah perjalaan kemerdekaan, yang satu paket dengan rumah pengasingan Presiden Sukarno. Dan pohon beringin berdaun cemara merupakan tanaman langkah.

Karena itu monumen sejarah Presiden Sukarno dibangun dan diresmikan tanggal 21 Juni 2005 oleh Gubernur Sumatera Utara, Rizal Nurdin dan Guruh Sukarno Putra Ketua Umum Yayasan Bung Karno.

“Tanaman ini saya anggap merupakan buah tangan Presiden Sukarno untuk masyarakat Sumut khususnya Karo," sambung Yuda.

Saat ini rumah pengasingan Presiden Sukarno, beberapa kali mengalami renovasi namun bentuk tidak berubah. Baik letak kamar tidur, ruang rapat, dengan kedua sahabatnya, tata taman.

Yang berubah lingkungan sekitar kini menjadi lokasi pemukiman dan telah menjadi sebuah desa terdiri empat Dusun, dan rumah pengasingan Presiden Sukarno berada di Dusun II Desa Lau Gumba.

(DIK/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi