Edy Rahmayadi Yakinkan Warga Daging Sapi Aman Dikonsumsi

Edy Rahmayadi Yakinkan Warga Daging Sapi Aman Dikonsumsi
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, saat memberikan keterangan, Rabu (25/5) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, meyakinkan masyarakat bahwa daging ternak seperti, sapi, kerbau dan kambing/domba, aman dikonsumsi. Kondisi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, yang melanda beberapa daerah di Indonesia juga semakin menurun jumlahnya.

Atas kondisi ini, masyarakat diminta untuk tidak panik berlebihan seperti melakukan penjualan hewan ternak tanpa kendali, termasuk kekhawatiran mengonsumsi daging.

"PMK bisa dikendalikan dan tidak bersifat zoonosis, artinya tidak dapat menular atau menginfeksi manusia," tegas Edy, Rabu (25/5).

Saat ini, ada 2.600 ekor ternak (kambing, sapi, kerbau dan domba) yang terindikasi PMK, namun dari jumlah itu belum ditemukan laporan adanya kematian.

"Untuk itu kita berusaha untuk melakukan pengendalian, seperti dengan cara mengisolasi hewan ternak yang terkena dan langsung diobati," jelasnya.

Atas penjelasan tersebut, Gubernur berharap masyarakat, khususnya pihak terkait tidak membesar-besarkan masalah ini dan membuat kekhawatiran berlebihan di tengah rakyat. Apalagi perayaaan Iduladha (Idul Kurban) kurang dari dua bulan lagi dan permintaan hewan ternak untuk kurban tinggi.

"Kita berharap jangan ada yang membuat rakyat stres. Bahwa masalah ini bisa kita selesaikan dengan baik," kata dia, sembari menambahkan Pemerintah terus bekerja mengendalikan penyebaran PMK di Sumut.

Adapun dua langkah yang saat ini tengah dilakukan, yakni membatasi keluar masuk hewan ternak antarprovinsi, dari dan ke Sumut. Upaya ini juga dilaksanakan bersama TNI/Polri atau unsur Forkopimda, termasuk pemerintah kabupaten/kota.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap, menjelaskan hingga saat ini, ternak yang sudah dipastikan (positif) PMK sebanyak 21 ekor. Angka ini merupakan angka yang disampaikan sekitar pekan lalu dan belum ada penambahan.

"Kalau yang terindikasi ya, tetapi untuk yang positif, ada 21 ekor. Jadi itu masih indikasi," sebut Azhar.

Sedangkan keberadaannya secara menyeluruh, belum ada ternak yang terindikasi mati akibat PMK. Selain itu, ternak yang sempat tertular, juga telah ditangani dan makin membaik. Termasuk penanganan untuk pengobatan, masih tertangani oleh pemerintah daerah.

"Sesuai arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, kita sudah membentuk Tim Pengendalian PMK. Insya Allah, dengan kebersamaan, wabah ini bisa kita atasi bersama," tandasnya.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi