Vellin Syahya Jingga Melatih Kreativitas Anak

Vellin Syahya Jingga Melatih Kreativitas Anak
Vellin Syahya Jingga saat memberikan edukasi di Rumah Pintar Yafsi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pendidikan pada anak merupakan proses pembentukan dan pembinaan tumbuh kembang karakter yang terus didorong hingga mampu melatih perkembangan jasmani, rohani, emosional, motorik, akal, pikiran, serta sosialnya agar optimal. Itu dapat diberikan melalui belajar sambil bermain.

Menjalankan itu, Vellin Syahya Jingga, yang merupakan Mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP USU melaksanakan Praktikum Kerja Lapangan I di Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) di posko Rumah Pintar YAFSI yang beralamat di Jalan Pengilar, Gang Ngatinah, Kecamatan Medan Amplas, Medan, Sumatera Utara.

Ia mendapatkan bimbingan dari supervisor sekolah yaitu Husni Thamrin dengan supervisor lembaga Badriyah, serta dimonitoring dosen pengampu mata kuliah yaitu Fajar Utama Ritonga.

Kegiatan yang dilakukan selama praktikum adalah bermain sambil belajar dengan tujuan agar anak tidak merasa bosan dan juga menghindari terjadinya kegiatan yang monoton. Setiap kegiatan akan diselingkan beberapa permainan sederhana untuk kembali membangkitkan semangat adik-adik. Dalam permainannya juga dituntut kerja sama dan kepedulian terhadap teman-teman kelompoknya yang mana untuk pembentukan karakter kepada mereka secara implisit.

Program Rumah Pintar YAFSI merupakan program pendidikan karakter berbasis masyarakat untuk anak dan remaja. Adapun kegiatan awal bersama anak-anak Rumah Pintar atau disingkat dengan RUPIN, yaitu pembuatan es cincau yang meminta mereka untuk mengkreasikan sebaik mungkin. Yang memandu acara kegiatan ini adalah suadari Vellin Syahya Jingga yang juga sedang melaksanakan Praktikum Kerja Lapangan 1, yaitu saudari Nurul Fadillah Nasution.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencipatkan ide baru kepada mereka dan melatih kreativitas. Setelahnya mereka diminta untuk memberikan nama-nama unik pada es cincau yang mereka buat serta menjelaskan arti dari nama yang telah dibuat.

Pada agenda selanjutnya dilakukan pengenalan budaya 5S yaitu Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun. Namun, sebelumnya melakukan senam ringan di pagi hari untuk membangkitkan semangat sekaligus melakukan olahraga. Penjelasan 5S dipandu oleh rekan lainnya, yaitu Ikhwa Sasmitha.

Pemberian materi dilakukan dengan interaktif yaitu setelah memahami apa yang dimaksud dengan 5S maka adik-adik RUPIN akan diminta untuk melakukan reka adegan untuk mengetahui sejauh apa mereka memahami budaya 5S dan dalam kehidupan bagaimana penerapannya.

Agenda lainnya adalah memberikan edukasi pada adik-adik RUPIN mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Acara dipandu oleh Vellin sendiri. Kegiatan dilakukan melalui diskusi sambil menunjukkan peraga gigi untuk lebih mudah adik-adik RUPIN melihat bagaimana Vellin menunjukkan cara menyikat gigi yang baik. Setelah diskusi dilakukan, setelahnya adik-adik RUPIN meminta untuk meragakan kembali cara menyikat gigi yang benar agar mereka paham bagaimana gerakan menyikat gigi yang baiknya.

Salah satu potensi dasar pada diri anak yang perlu dikembangkan adalah potensi kreativitas. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk dapat mengembangkan kreativitas antara lain melalui kegiatan seni rupa khususnya dalam bentuk kegiatan menggambar.

"Saya ingin menumbuhkan rasa kepekaan juga melatih daya imajinasi adik-adik RUPIN. Vellin ingin adik-adik RUPIN tidak hanya berfokus pada belajar yang hanya mengenai huruf dan angka tetapi juga adanya yang melatih bakat serta kreativitas mereka karena hal tersebut tidak kalah pentingnya," kata Vellin, Senin (6/6).

Vellin mengerjakan mini project dengan membantu salah satu dari adik-adik RUPIN yang juga menjadi kliennya di program kali ini. AZ, yang berumur 10 tahun, terlihat memiliki potensi dalam berpikir kreatif. Dari kegiatan sebelumnya yang dilakukan Vellin yaitu dengan memberikan satu bentuk abstrak kemudian meminta adik-adik RUPIN untuk mengembangkan bentuk tersebut menjadi sebuah gambar berbentuk objek. Dari kegiatan tersebut, Vellin melihat minat dan potensi AZ yang baik.

AZ pribadi yang gemar menggambar dan apabila sedang ada waktu luang maka ia sering menghabiskan waktunya untuk menggambar tetapi hanya gambar-gambar sederhana.

Oleh karenanya, Vellin pun berusaha mengembangkan potensi yang dimiliki AZ dengan metode Casework milik Zastrow, yang terdiri dari beberapa tahapan, seperti Intake dan Contract: berisi tentang pengenalan klien dan persetujuan melakukan kontrak tentang proses pada tahap intervensi selanjutnya.

Assessment: proses identifikasi suatu keadaan dengan memperoleh informasi dari mendengarkan klien memaparkan permasalahannya, inti, dan juga pernyataan masalah yang dapat digunakan untuk merancang rencana intervensi atau penanganan masalah.

Kemudian, Planning: proses rasional yang melibatkan rancangan tindakan untuk mencapai tujuan dalam memberikan solusi masalah dan metode apa yang akan dilakukan.

Ada Intervensi: pelaksanaan rencana yang telah disesuaikan dengan kontrak dan intervensi dilakukan berdasar hasil assessment yang telah diperoleh. Lalu Evaluasi dan terminasi: sebagai proses pengawasan terhadap pelaksanaan pemecahan masalah yang sedang berjalan. Melihat apakah tujuan intervensi telah tercapai atau belum. Pada terminasi adalah pemutusan hubungan kepada klien sesuai dengan kontrak yang telah disepakati bersama.

AZ yang awalnya hanya menggambar bentuk-bentuk sederhana, kini dapat lebih banyak menggambar objek lain. Selain itu, Vellin juga meminta AZ untuk menceritakan gambar yang telah ia buat untuk melatih daya imajinasinya karena dengan melakukan metode menggambar sambil bercerita akan lebih mengembangkan daya berpikir anak dalam kreativitas dan imajinasinya.

Kegiatan Praktikum Kerja Lapangan 1 pun ditutup dengan melakukan sharing session bersama adik-adik RUPIN dan juga para pengurus YAFSI. Vellin dan kedua rekan praktikumnya melakukan video interaktif untuk sebagai kenang-kenangan bersama adik-adik RUPIN. Vellin berharap apa yang telah dilakukan dan diberikan kepada adik-adik RUPIN dapat bermanfaat dan terus dilaksanakan untuk kebaikan.

"Semoga adik-adik RUPIN tetap semangat dalam belajar dan mengasah bakat yang mereka miliki karena setiap individu adalah penerus bangsa yang akan memberikan inovasi baik dan berguna," ucap Vellin.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi