Pelantikan Pengurus IKAHUT USU Periode 2022-2025 (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pengurus Pusat Ikatan Alumni Kehutanan Universitas Sumatera Utara (PP IKAHUT USU) periode 2022-2025 resmi dilantik di Hotel Garuda Plaza, Medan, Minggu (24/7).
Pelantikan dilakukan secara langsung oleh Ketua Umum PP IKA USU, HR Muhammad Syafi'i. Para pengurus IKAHUT USU yang dilantik, Yudha Lesmana Pohan (ketua umum), Alfi S Siregar (ketua harian), Tubagus M Siagian (sekretaris), Muhammad BN (bendahara), dan sebagainya.
Hadir dalam pelantikan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi diwakili Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Herianto, mantan Gubernur Sumut, T Erry Nuradi, Dekan Fakultas Kehutanan USU, Rudi Hartono, akademisi USU, dan para tamu undangan.
“Pelantikan pengurus IKAHUT USU sangat penting bagi organisasi IKA USU, karena IKA USU akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional atau Munas II,” kata Ketua Umum PP IKA USU, HR Muhammad Syafi'i.
Dalam Munas I IKA USU hanya ada sembilan suara yang berhak memilih calon ketua umum yang baru. Suara tersebut berasal dari pengurus IKA USU Wilayah (provinsi). Seiring berjalannya waktu, IKA USU Wilayah kini telah bertambah jumlahnya menjadi 10 pengurus.
“Artinya, memiliki hak 10 suara,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, ditambah IKA USU Fakultas yang disetarakan dengan IKA Wilayah, sehingga punya hak yang sama dalam Munas.
“Saat ini jumlah IKA USU Fakultas yang memiliki hak suara ada 15, dan ditambah satu suara lagi dari IKA USU Pascasarjana. Jadi, totalnya sekarang sudah 26 suara yang punya hak pada Munas IKA USU II mendatang,” sebut Anggota DPR RI Komisi III itu.
Lebih lanjut Romo menyampaikan, Indonesia memiliki luas hutan sekitar 120 juta hektare. Untuk itu, kepada pengurus IKAHUT USU yang baru dilantik diharapkan dapat memberikan sumbangsihnya baik gagasan maupun aktivitas nyata agar hutan Indonesia semakin indah.
Misalnya, menanam bibit pohon atau tanaman yang mampu banyak menyerap emisi karbon. Di sisi lain, juga terus mengampanyekan agar teknologi tidak lagi banyak menghasilkan karbondioksida melainkan yang ramah lingkungan.
“Jangan sampai hutan yang ada saat ini semakin sempit atau berkurang luas lahannya akibat ulah orang-orang yang tak bertanggung jawab. Makanya, keberadaan IKAHUT USU menjadi penting dalam membantu pemerintah menjaga kelestarian hutan,” sebutnya.
“Tak hanya itu, terus meningkatkan kualitas dirinya, membangun sinergitas dan jaringan supaya hutan yang ada benar-benar menjamin kelangsungan hidup masyarakat Indonesia pada masa akan datang," pesan Romo.
Romo juga menyebut, pengurus IKAHUT USU harus mampu membuat terobosan terhadap hutan Indonesia yang menjadi salah satu paru-paru dunia. Artinya, hutan Indonesia tetap lestari dan bisa dinikmati nilai ekonomisnya secara baik.
“Hutan bisa dijadikan destinasi wisata, tetapi tidak merusak hutan itu sendiri,” ucap Romo.
Ketua IKAHUT USU Periode 2022-2025, Yudha Lesmana Pohan, mengucapkan terima kasih kepada para pengurus IKAHUT USU karena telah memberikan kepercayaan dan mandat untuk menjalankan organisasi ini.
“Sebuah kehormatan bagi saya dipercaya memimpin IKAHUT USU selama empat tahun ke depan. Kami akan menjaga kepercayaan yang diberikan dengan semangat kolaborasi pentahelix menuju IKAHUT USU bermartabat dan jaya,” sebutnya.
“Artinya, menuntut peran aktif untuk bekerja sama antara stakeholder untuk menjadi shareholder. Artinya juga, berkomitmen dalam berkontribusi demi kemajuan sektor kehutanan di Indonesia terutama di Sumut,” sambung Yudha.
Diharapkannya, ke depan IKAHUT USU menjadi lembaga atau wadah profesional bagi seluruh alumni Fakultas Kehutanan USU.
“Kami juga berharap agar alumni Kehutanan USU mengawal langkah kami dalam menjadikan IKAHUT USU sebagai organisasi profesional. Selain itu, dapat ikut berpartisipasi dalam berbagai macam isu kehutanan. Kemudian, dapat berperan nyata pada sektor kehutanan dan lingkungan hidup di Indonesia,” uangkapnya.
Dalam acara pelantikan dan pengukuhan diisi juga kegiatan diskusi panel yang mengangkat tema 'Peran Para Pihak dalam Mendukung Indonesia's Folu Net Sink 2030'. Acara yang turut bekerja sama dengan Toba Pulp Lestari ini juga dilaksanakan secara hybrid.
Diskusi panel menghadirkan sejumlah narasumber atau pembicara diantaranya Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Herianto, Ruandha Agung Sugardiman (Plt Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK), Ronald Hot Marnaek Panjaitan (perwakilan PT Toba Pulp Lestari), dan Alfran Gunawan Ahmad (akademisi Kehutanan USU).
(REL/RZD)