Odong-odong Ditabrak Kereta Api, 22 Luka Berat, 9 Meninggal Dunia

Odong-odong Ditabrak Kereta Api, 22 Luka Berat, 9 Meninggal Dunia
Dokumentasi petugas menghentikan pengendara odong-odong. Odong-odong tidak dikenal dalam sistem angkutan umum dan pribadi di Tanah Air secara resmi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Analisadaily.com, Serang - Kepolisian Daerah Banten mencatat 31 korban kecelakaan odong-odong yang tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Selasa (26/7).

"Dari 31 penumpang odong-odong itu, di antaranya sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan 22 orang luka berat dan ringan," kata Kepala Bidang Humas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga dilansir dari Antara.

Penumpang yang mengalami kecelakaan odong-odong di perlintasan kereta tanpa palang pintu itu, semuanya warga Cibetik, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Korban kecelakaan itu saat ini berada di RSUD dr Drajat Prawiranegara dan RS Hermina, Kota Serang.

Saat ini, penumpang odong-odong yang mengalami luka berat, antara lain Elfira Ayu Hanifa (6), Putri Keyla Septiana (3), Kalila (2,5), Amroh (29), Alina Fitriana (3),Hikmawati (26), dan Hanifah (5).

Sedangkan korban luka ringan antara lain Adira (1), Aat Sumiyati (22), Dea Ayu Saputri (20), Rizky Anugerah (3), Aini Cesaria (7), Bilqis Meisya Putri (4), Firdha (4,5), Zahira (3), Suirat (27), Fatiroh, Aqila (5),Tisya (8), Dina Aprilia Putri (6), Muhamad Dzikri (4), dan Saki (67).

Sedangkan, penumpang odong-odong yang meninggal dunia atas nama Saptiyah (51), Sawiyah (71), Saptanis (42), Kadilah (38) Sunenah (55), Yanti (22), Azzizatul Atiah (2), Ismawati (8), dan Amanda (2).

"Kami turut berduka terhadap keluarga korban yang meninggal dunia," kata dia.

Sembilan penumpang kendaraan odong-odong, tiga di antaranya anak-anak, tewas dalam tabrakan kereta api dan odong-odong. Kini kesembilan jenazah itu sudah berada di RSUD Drajat Prawiranegara, Serang, Banten.

"Kita tinggal menunggu anggota keluarga. Kami berharap semua keluarga ada dan bisa dibawa ke kampung halaman," kata petugas humas RSUD Drajat Prawiranegara Serang, Dr Anam.

Sembilan korban jiwa itu adalah kecelakaan kendaraan odong-odong yang meninggal itu terdiri dari enam dewasa dan tiga anak-anak. Kebanyakan mereka kehilangan nyawanya akibat benturan keras akibat tertabrak KA jurusan Rangkasbitung-Merak.

Berdasarkan informasi, kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB dimana kendaraan odong-odong yang dikemudikan Juli berjalan dari arah barat ke timur. Saat melintas di lintasan KA tanpa palang pintu, tiba-tiba muncul kereta penumpang yang dari arah Merak tujuan Rangkasbitung, sehingga kecelakaan mematikan pun terjadi.

Kendaraan odong-odong terpental sejauh sekitar 10 meter yang mengakibatkan para penumpangnya terlempar. Saat ini, Polres Kabupaten Serang tengah melakukan penyelidikan kasus tabrakan maut.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi