"Mengetahui informasi pemerintah Aceh Tamiang berhasil melakukan Restorasi Agroforestry dan Observasi lingkungan serta pengembangan sektor pertanian, kami menilai baik untuk dikembangkan di Tapsel," kata Dolly.

Menurutnya, pemanfaatan hutan di Tapsel perlu lebih optimal, menurutnya semua pihak harus bergandengan tangan melakukan konservasi untuk menjaga flora dan fauna didalamnya agar tetap terlindungi dengan baik.

"Seperti di kawasan hutan Batang Toru dan Marancar ada tambang emas dan PLTA, yang merupakan kawasan Orang Utan Pongo Tapanuliensis dan Harimau Sumatera yang begitu dilindungi dunia, maka konsen kita merawat hutan itu," terangnya.

Lewat Perkumpulan Pekebun Sawit Tenggulu Lestari Aceh Tamiang akan ada pertukaran informasi untuk dipraktekkan dalam pengembangan kebun sawit di Tapsel.

Mewujudkan Tapsel yang maju lebih sehat sejahtera berbasis sumber daya manusia pembangun bisa dilakukan lewat pemanfaatan sumber daya alam yang produktif dan lestari dengan tetap lakukan restorasi alam seperti pengembangan kebun kelapa sawit.

Dalam kesempatan itu, ia mengajak para investor khususnya dari Aceh Tamiang sendiri untuk berinvestasi di Tapsel, sehingga saling menguntungkan kedua belah pihak.

"Tapsel merupakan daerah Safety dan Buffer kawasan hutan, ini akan menarik para investor dan pengusaha serta NGO, sudah sejak lama kita undang mereka untuk menanamkan modal di Tapsel, bisa lewat potensi pembangunan dan sarana/prasarana lain sebagainya," terangnya.

Bupati Aceh Tamiang, Mursil menyambut baik kedatangan pemerintah Tapsel kedaerahnya. Menurutnya perwujudan pembangunan berkelanjutan tak lepas dengan namanya kerja sama.

"Kami menyambut baik kedatang Bupati Dolly beserta rombongan, dengan senang hati kami juga berkenan untuk saling bekerjasama, dan saling berbagi informasi, demi menciptakan iklim investasi yang kondusif dan produk-produk unggul di kedua kabupaten ini," katanya.

(HIH/CSP)