Baru Hitungan Bulan, Proyek Daerah Irigasi Sigorbus Senilai Rp 6,4 Miliar Mulai Rusak

Baru Hitungan Bulan, Proyek Daerah Irigasi Sigorbus Senilai Rp 6,4 Miliar Mulai Rusak
Proyek berbiaya Rp 6,4 miliar sudah mulai rusak (Analisadaily/Atas Siregar)

Analisadaily.com, Barumun Baru - Proyek peningkatan jaringan irigasi, Daerah Irigasi (DI) Sigorbus, Kecamatan Barumun Baru, Kabupaten Padanglawas, berbiaya Rp 6,4 miliar, dengan sumber dana APBD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2022 sudah mulai rusak.

Proyek yang baru dikerjakan beberapa bulan ini terlihat sudah mulai rusak, retak-retak, ditambah corannya diduga tidak memakai pondasi.

Menurut informasi dari masyarakat, pengerjaan proyek peningkatan jaringan DI Sigorbus itu telah mulai sejak Juni yang lalu, yang bertujuan untuk intensifikasi areal persawahan.

Seperti kata Afner Hasibuan, tokoh masyarakat Desa Hasahatan Jae, dirinya merasa kecewa atas pengerjaan proyek irigasi yang berbiaya Rp 6,4 miliar tidak melibatkan masyarakat setempat.

"Sehingga ada indikasi pelaksanaan proyek irigasi di bawah pengawasan UPT Pengelolaan Irigasi Batang Angkola, Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provsu tidak mau mendapat pengawasan dari masyarakat," kata Afner Sabtu (3/9).

Pantauan di lokasi sebagaimana yang terlihat di plang proyek, dikerjakan CV. Kurnia Alam itu berbiaya Rp 6,4 miliar, termasuk rehabilitasi saluran sekunder bambu sudirman sepanjang 1.000 meter, rehabilitasi saluran sekunder siolip sepanjang 1.000 meter.

Selain pembuatan bangunan terjun sebanyak 6 buah, perbaikan bangunan sadap 8 buah, perbaikan bangunan bagi sebanyak 3 buah, juga perbaikan pintu bangunan bagi, dan sadap sebanyak 17 buah.

Sementara Kepala UPT Pengelolaan Irigasi Batang Angkola, beberapa kali dihubungi tidak bisa tersambung.

(ATS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi