Yusrianto Nasution Dianugerahi Bitara Syair, RRI Siap Tuan Rumah Festival Syair ASEAN

Yusrianto Nasution Dianugerahi Bitara Syair, RRI Siap Tuan Rumah Festival Syair ASEAN
Festival Syair ASEAN. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Pahang - Penampilan Febriyadi dan Sutra Laila asal Tanjung Pinang dan Pekanbaru yang membawakan syair lagu berjudul ‘Bulan Cahaya’ menghiasi puncak konser Syair ASEAN 2022, yang berlangsung semarak di Convention Center Widad University College, Kuantan Pahang, Malaysia pada Sabtu (17/9/2022) malam waktu setempat. Konser Syair ASEAN menjadi puncak Festival Setanggi Antarbangsa kali ke -5 berakhir sukses dan meriah.

Konser Syair ASEAN yang berlangsung sejak 15 hingga 17 September itu, menyuguhkan berbagai seni tradisi melayu seperti festival syair, teater, dan seni tradisi lainnya.

Konser Syair yang dihadiri sejumlah negara seperti Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam serta tuan rumah Malaysia mengusung tema ‘Unsur Islam dalam syair’. Pada acara puncak Festival Setanggi Antarbangsa ASEAN tahun ini ditutup oleh Exco ahli masyarakat Negeri Pahang, Exco perpaduan kebajikan masyarakat,Pembangunan wanita dan keluarga negeri Pahang Dato’ Sri H Saniijah Syamsudin.

Exco ahli masyarakat Negeri Pahang, Exco perpaduan kebajikan masyarakat,Pembangunan wanita dan keluarga negeri Pahang Dato’ Sri H Saniijah Syamsudin mengatakan kegiatan Festival Setanggi Antarbangsa salah satu bentuk perjuangan para seniman dan budayawan untuk melestarikan budaya tradisi, terutama syair melayu.

Pemerintah juga akan mendukung keinginan pengurus bitara syair melayu, yang menjadikan Pahang sebagai pusat pengembangan syair dunia.

“Kepada pengurus Persatuan Bitara Syair Melayu Nusantara, saya sarankan untuk berjuang melestarikan akar budaya kita. Demi melestarikan puisi tradisional, terutama syair melayu saya akan terus melakukan sokongan. Pahang senantiasa bersedia menjayakan program – program ini untuk tahun depan. Saya selaku pengurus majelis kebudayaan Pahang menyambut hasrat pengurus syair melayu untuk menjadikan Pahang sebagai pusat pengembangan syair dunia,” ucap H Sanijah.

Secara khusus, atas nama Kerajaan Negeri Pahang, pihaknya mengapresiasi peran RRI yang turut serta mendukung visi dan misi negara untuk tetap membumikan tradisi syair melayu tetap eksis hingga saat ini. Maka, pihaknya sangat berharap kiranya pelaksanaan tahun mendatang, Festival Setanggi antarbangsa bisa berlangsung di Indonesia.

“Hubungan RRI dan RTM Pahang sudah lama terjalin ini. Pada tahun 2013, saya bersama RTM Pahang ke Bali laksanakan program berbalas pantun. Selepas ini kita akan buat kunjungan balik ke RRI Medan. Saya juga terima kasih dukungan RRI yang mendukung acara ini. Kami menyambut baik program ini untuk dilaksanakan di Jakarta tahun depan,” harapnya.

Sementara Direktur Utama LPP RRI diwakili Kepala RRI Medan Drs Agung Prasatya Rosihan Umar mengatakan apresiasi setinggi – tingginya kepada pihak persatuan Bitara Syair Melayu Nusantara karena sejak 2018 RRI selalu dilibatkan dalam kegiatan.

Menurut Agung, LPP RRI sebagai lembaga yang salah satu visi dan misinya adalah melestarikan budaya bangsa, mesti terus berkolaborasi dan menjalain silaturahmi sesama negara ASEAN. RRI juga siap jika pada kegiatan tahun depan dipercaya sebagai tuan rumah pelaksana.

“Kegiatan pertama ada di Tanjung Pinang, mudah – mudahan tahun depan ada di Jakarta bagian dari misi RRI dalam menjaga atau melestarikan budaya bangsa, khususnya budaya melayu sehingga RRI betul – betul menjadi lambang atau pembawa bendera negara – negara di ASEAN,” harap Agung.

Sementara Ketua pengarah Jabatan Kesenian dan Kebudayaan Negara Malaysia, Tuan H Misran menilai, kegiatan tersebut tentu sangat positif terutama untuk saling kekayaan bentuk kesenian dari seluruh dunia, termasuk antarnegara ASEAN.

Selain itu, melalui kegiatan tersebut juga mempererat hubungan silaturahmi antar sesama penyair dan budayawan yang memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan dan kelestarian tradisi budaya lokal.

“Kami berikan dukungan sepenuhnya semoga program seperti ini dapat dilestarikan. Kita harus mau menerima segala bentuk kesenian dari seluruh dunia. Kaidah – kaidah seperti ini salah satu cara untuk menangani isu – isu yang sedang melanda dunia sekarang ini,” ujar H Misran.

Sebelumnya, Pengurus Persatuan Bitara Syair Melayu Nusantara Roslan Madun Rasmi menjelaskan, kegiatan festival setanggi antar bangsa diikuti peserta dari berbagai negara, seperti Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Roslan juga secara khusus mengucapkan apresiasi kepada RRI yang konsisten mendukung kegiatan yang pertama kali dilaksanakan pada 2018 di Tanjung Pinang.

“Bermula dari Tanjung Pinang di Indonesia pada 2018 dan seterusnya di Malaysia, Medan, dan kembali ke Pahang pada tahun ini. Saya agak terharu karena kepala RRI Medan mewakili RRI di Jakarta bersedia hadir ke Malaysia,” ujarnya.

Sebelumnya kegiatan Festival Setanggi Antar bangsa 2022 juga dirangkai dengan festival dendang syair yang diikuti peserta dari sejumlah negara. Selain itu kegiatan dirangkai dengan penyerahan penghargaan terhadap 12 tokoh yang berjasa dalam melestarikan syair melayu nusantara. Anugerah Bitara Syair diberikan kepada Drs Yusrianto Nasution dari Medan (Indonesia), Biduan Syair ASEAN (Malaysia) Dr Silahuddin, dan Biduan Syair ASEAN Pebgo Setiawan dari Pekanbaru (Indonesia).

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi