Nelayan tradisional di Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai (Analisadaily/Zainal Abidin)
Analisdaily.com, Sergai - Dampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat berpengaruh besar bagi para nelayan tradisional yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) sehingga kehidupan mereka memprihatinkan.
Seorang nelayan, Amsari (58) saat ditemui, Kamis (22/9) di tangkahan yang ada di Dusun 1, Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Sergai, ketika ditanya tentang kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu cukup merasa keberatan.
“Sebab kami nelayan kecil ini membeli minyak hanya pas-pasan, tapi karena naiknya harga BBM, kami terpaksa membeli minyak hanya 3 liter, sehingga tidak mencukupi untuk mencari ikan ke tengah, sehingga kami terpaksa kadang sempat mendayung untuk sampai ke tangkahan ini,” kata Amsari.
“Kami sangat berharap agar pemerintah menurunkan kembali harga BBM, supaya kami bisa lebih mudah untuk mencari ikan agak ke tengah,” harap Amsari, yang sudah 42 tahun menjadi nelayan.
Selain harga BBM naik, Amsari juga mengeluhkan dengan sedikit hasil tangkapan, disebabkan banyaknya alat tangkap pukat trawl yang beroperasi untuk mencari ikan sampai ke pinggir kalau malam hari, namun kalau siang haru belum beroperasi.
“Karena habisnya ikan diambil para nelayan yang menggunakan alat tangkap pukat trawl tersebut di kawasan tangapan nelayan tradisional ini, makanya kami harus mencari ikan agak ke tengah,” ucap Amsari.
Sementara itu, Usman (32) seorang tukang timbang ikan, warga Dusun 1 Desa Sentang mengatakan, sebelum naiknya harga BBM dan sudah naiknya harga BBM, harga ikan tetap sama, tidak ada bedanya dan menderita para nelayan juga.
“Kami di sini juga sangat bermohon kepada pemerintah agar dapat menurunkan kembali harga BBM, serta memberikan bantuan dan dukungan kepada para nelayan untuk menutupi kebutuhannya sehari-hari,” tandasnya.
(BAH/RZD)