Jalan Tol Sigli - Banda Aceh Dibangun Lintasan Satwa Liar

Jalan Tol Sigli - Banda Aceh Dibangun Lintasan Satwa Liar
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Sigli – Banda Aceh (Sibanceh) akan dilengkapi dengan terowongan perlintasan satwa liar (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh – Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Sigli – Banda Aceh (Sibanceh) akan dilengkapi dengan terowongan perlintasan satwa liar untuk mengakomodir habitat satwa liar sekitar seperti gajah, setelah sebelumnya Hutama Karya juga membangun terowongan perlintasan gajah di Tol Pekanbaru – Dumai.

Perlintasan satwa liar di Tol Sibanceh tepatnya di Seksi 1 (Padang Tiji – Seulimuem), rencananya akan terbagi menjadi tiga bagian yakni perlintasan dengan struktur konstruksi jembatan untuk gajah di Km 13+755 hingga 13+871, perlintasan dengan menggunakan produk beton tulang pracetak berbentuk segi empat untuk reptil di KM 10+000 hingga 15+100, dan perlintasan dengan konstruksi jembatan kanopi jaring kabel untuk primata di Km 11+000 hingga Km 13+0000.

Saat ini progress pekerjaan untuk jembatan gajah sudah mencapai 66%, 5 dari 10 box beton untuk perlintasan reptil, dan untuk perlintasan primata masih dalam proses observasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023.

"Kami berharap perlintasan satwa liar ini dapat mempertahankan ekosistem satwa sekitar dan menciptakan infrastruktur yang ramah lingkungan serta mengantisipasi risiko satwa liar yang masuk ke main road jalan tol,” ujar Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro, Jumat (14/10).

Dijelaskannya, dioperasikannya Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 2 (Seulimuem – Jantho) sepanjang 6,35 Km pada April 2022, menambah panjang ruas tol Sibanceh yang telah beroperasi hingga saat ini dengan total 30 Km. Adapun untuk ruas-ruas sisanya saat ini masih dalam proses konstruksi.

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku pengembang dan pengelola JTTS berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian pembangunan agar dapat tersambung seutuhnya yang nantinya akan terbentang sepanjang 74,2 km.

Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro mengatakan untuk saat ini progress konstruksi di Ruas Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji – Seulimuem) telah mencapai 82,35%, Seksi 5 (Blang Bintang – Kutabaro) telah mencapai 91,40%, dan Seksi 6 (Kutabaro – Simpang Baitussalam) mencapai 82,39% per September 2022.

“Keseluruhan konstruksi pada ruas tol ini ditargetkan selesai pada awal 2023 mendatang sehingga dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar,” tutur Koentjoro.

Saat ini Hutama Karya telah mengoperasikan tiga seksi di Tol Sigli – Banda Aceh, yaitu Seksi 2 Seulimuem – Jantho (6,35 km), Seksi 3 Jantho – Indrapuri (16 Km), dan Seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 km) dengan peningkatan lalu lintas Harian Rata-Rata (LHR) yang cukup baik dibanding tahun sebelumnya.

“Kami mencatat LHR pada Kuartal III (Juli – September) tahun ini meningkat 150% menjadi 1.647 kendaraan per hari jika dibandingkan Kuartal III Tahun 2021 yang hanya mencapai 649 kendaraan per hari. Namun demikian, LHR tersebut hanya mencapai 39% dari LHR business plan yang telah direncanakan yakni 4.198 kendaraan perhari. Jika telah terhubung secara penuh, tol ini mampu memperlancar lalu lintas dan meningkatkan distribusi barang dan jasa, apalagi jalan tol ini nantinya akan tersambung sampai Medan sehingga nantinya akses wisatawan maupun wirausaha akan semakin terbuka lebar,” tutup Koentjoro.

Untuk kondisi tol terkini, Hutama karya mengimbau seluruh pengguna jalan agar mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, salah satunya dengan menggunakan satu kartu Uang Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan serta memastikan kecukupan saldo UE sebelum memasuki gerbang tol.

Apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE, dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki oleh Hutama Karya dimana terdapat fitur Cek Saldo UE dan juga dapat melakukan Top up saldo UE.

"Selain itu kami terus mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai yang dipersyaratkan, dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat. Segera beristirahat apabila merasa mengantuk di Rest Area terdekat serta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dimanapun berada. Apabila pengguna jalan tol mengalami atau melihat tindak kejahatan yang ada di jalan tol maupun rest area agar segera melapor ke Call Centre masing-masing Cabang Tol," pungkasnya

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi