Analisadaily.com, Qatar - Peristiwa yang tidak terpuji telah menimpa jurnalis dari Denmark ketika melakukan liputan menjelang perhelatan Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar.
"Setelah memeriksa akreditasi turnamen dan izin syuting kru yang valid, permintaan maaf dibuat kepada penyiar oleh keamanan di tempat sebelum kru melanjutkan aktivitas mereka," jelas penyelenggara dilansir dari Marca, Kamis (17/11).'You invited the whole world here. WHY can't we film?': Qatari officials threaten to DESTROY a Danish reporter's camera while he is LIVE on TV reporting on the World Cup before Supreme Committee quickly offer apology https://t.co/q9IynGvWvE
— MailOnline Sport (@MailSport) November 16, 2022
Saat syuting segmen pratinjau Piala Dunia Qatar 2022 di Doha, koresponden Denmark, Rasmus Tantholdt, diinterupsi dan diancam oleh penjaga keamanan dan pria berpakaian tradisional. Jurnalis itu menunjukkan surat kepercayaannya dan memberi tahu petugas keamanan bahwa mereka berhak membuat film di mana saja di properti publik. Setelah konfrontasi meningkat, petugas keamanan mengancam akan "menghancurkan" peralatan syuting mereka.Qatar World Cup organisers say apology made to Danish broadcast crew “mistakenly interrupted during a live broadcast” pic.twitter.com/wgMdb84kMg
— Rob Harris (@RobHarris) November 16, 2022
"Kami sekarang mendapat permintaan maaf dari Kantor Media Internasional Qatar dan dari Komite Tertinggi Qatar". Terlepas dari permintaan maaf, dia berhak bertanya: "Apakah itu akan terjadi pada media lain juga?," ungkap Tantholdt.(CSP)We now got an apology from Qatar International Media Office and from Qatar Supreme Commitee.
— Rasmus Tantholdt TV2 (@RasmusTantholdt) November 15, 2022
This is what happened when we were broadcasting live for @tv2nyhederne from a roundabout today in Doha. But will it happen to other media as well? #FIFAWorldCupQatar2022 pic.twitter.com/NSJj50kLql