Dugaan Penembakan Anggota DPRD, Polres Langkat Bentuk Tim Khusus

Dugaan Penembakan Anggota DPRD, Polres Langkat Bentuk Tim Khusus
Kepala Kepolisian Resor Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang, memberikan keterangan usai mengunjungi lokasi kejadian dan rumah duka, Jumat (27/1) (Analisadaily/Hery Putra Ginting)

Analisadaily.com, Wampu - Polisi membentuk tim untuk mengungkap kasus penembakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Langkat 2014-2019, Paino, saat korban melintas di Devisi 1, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Kamis (26/1) pukul 23.18.WIB.

"Kita sudah melalukan olah TKP dan terhadap korban juga sudah dilakukan proses autopsi tadi pagi dan sedang menunggu hasilnya," kata Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang, saat ditemui pasca mengunjungi lokasi kejadian dan rumah duka, Jumat (27/1).

"Kita telah membentuk tim khusus dengan bekerjasama dengan Polda baik dari Direktorat Krimum dan laboratorium forensik dan inafis. Sampai saat ini masih menunggu hasil autopsi. Terkait motif dan pelaku masih dilakukan penyelidikan," jelasnya.

Saat petugas melakukan penyisiran di lapangan ditemukan beberapa barang bukti diantaranya satu butir selongsong peluru, sepeda motor jenis KLX dan sandal.

Paino (47) warga Bukit Dinding, tewas diduga ditembak orang tak dikenal (OTK). Informasi diperoleh, Kamis (26/1) malam pukul 21.00 WIB, Paino bersama teman-temannya, Amin sedang duduk santai dirumah Miran di Dusun I, Desa Besilam BL.

Mereka juga menunggu rekan lain dan ngobrol bareng. Selesai duduk santai dan berbincang, sekitar pukul 23.00 WIB, mereka membubarkan diri ke rumah masing-masing.

Demikian juga dengan Paino, politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) pulang dengan mengenderai sepeda motor jenis trail. Saksi mata, Arif, warga sekitar mendengar suara letusan.

Lalu Arif mendekati lokasi dan sudah melihat kotban tergeletak ditengah jalan. Merasa takut, Arif memanggil rekannya, Hendra, untuk sama-sama melihat.Mereka membalikan tubuh korban dan ditemukan ada luka tembak di dada.

Melihat itu, Arif dan Hendra, pertolongan dengan menghubungi pihak rumah sakit. Pukul 00.50 WIB, mengendarai mobil ambulans korban dibawa ke rumah sakit Putri Bidadari di Jalan Jalinsum Medan - Sumut, Desa Jentera, Kecamatan Wampu.

Korban dibawa ke UGD dan setelah dilakukan pemeriksaan awal terhadap Paino oleh dokter jaga. Korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Keluarga kemudian membuat laporan ke Polres Langkat.

Hingga kini kasusnya tengah ditanangi Polsek Stabat dan Polres Langkat. Jenazah korban dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.

(HPG/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi