Inggris Kembalikan Puluhan Keping Emas Milik Kamboja

Inggris Kembalikan Puluhan Keping Emas Milik Kamboja
Foto ini dirilis oleh Union Youth Federations of Cambodia (UYFC), menunjukkan perhiasan yang dipajang di kamar keluarga Latchford di London pada 14 Februari 2023. (Union Youth Federations of Cambodia via AP)

Analisadaily.com, Phnom Penh - Puluhan keping perhiasan mahkota Angkor yang dicuri dari Kamboja, banyak yang tidak pernah dilihat oleh publik, telah dikembalikan setelah dilapis ulang di London.

Harta karun itu meliputi mahkota, kalung, jimat, dan harta karun lainnya dari periode Angkor, yang berlangsung dari abad kesembilan hingga abad ke-14 M, ketika kerajaan Khmer menjadi kekuatan dominan di Asia Tenggara.

Kementerian itu mengatakan para pejabat di Kamboja menerima 77 keping itu dari keluarga pedagang barang antik Inggris, Douglas Latchford.

Latchford meninggal pada tahun 2020 saat menunggu persidangan di Amerika Serikat untuk perdagangan seni, dan keluarganya mencapai kesepakatan dengan Kamboja pada tahun yang sama untuk mengembalikan koleksi barang antik Khmer miliknya.

"Koleksi tersebut, yang tiba diam-diam di Kamboja pada hari Jumat, menampilkan emas dan potongan logam berharga lainnya dari periode pra-Angkorian dan Angkorian termasuk mahkota, kalung, gelang, ikat pinggang, anting-anting dan jimat," kata Kementerian Kamboja dilansir dari AFP dan Channel News Asia, Rabu (22/2).

Saat Kamboja dilanda perang saudara dan genosida oleh rezim Khmer Merah pada tahun 1970-an, ribuan barang antik dijarah dan dijual melalui dealer di Thailand dan Hong Kong kepada pembeli dan museum kaya di Eropa dan Amerika Serikat.

Jaksa AS telah mendorong untuk mengembalikan banyak karya dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, Kamboja menerima lima artefak batu dan perunggu yang hilang dari keluarga Latchford.

Tahun lalu, AS juga mengembalikan 30 barang antik yang dijarah ke Kamboja, termasuk patung perunggu dan batu dewa Buddha dan Hindu yang diukir lebih dari 1.000 tahun lalu.

Menteri Kebudayaan Kamboja Phoeurng Sackona mengimbau individu dan museum di seluruh dunia untuk mengembalikan artefak yang dicuri ke negara itu untuk berkontribusi pada "rekonsiliasi dan penyembuhan warga Kamboja yang mengalami perang saudara selama puluhan tahun".

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi