Akses Menuju Wisata Pantai Wong Rame Sempat Ditutup Warga

Akses Menuju Wisata Pantai Wong Rame Sempat Ditutup Warga
Akses Menuju Wisata Pantai Wong Rame Sempat Ditutup Warga (Analisadaily/Zainal Abidin)

Analisadaily.com, Sergai - Puluhan warga Desa Kota Pari, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, menutup akses jalan pintu masuk kawasan objek wisata Pantai Wong Rame, Senin (24/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Aksi tersebut sempat membuat pengunjung yang ingin masuk tertunda.

Warga sekitar, Ida mengatakan, melakukan aksi ini dikarenakan mereka merasa kesal dengan pihak pengelola yang mewajibkan mereka membeli tiket masuk ke Pantai Wong Rame, padahal mereka warga sekitar yang hanya ingin liburan setahun sekali ke pantai tersebut.

Kapolsek Pantai Cermin, AKP M Tambunan, membenarkan adanya aksi warga Pantai Cermin menutup pintu masuk kawasan wisata Wong Rame akibat pihak pengelola mewajibkan warga sekitar membeli tiket untuk masuk.

“Benar, penutupan karena warga protes diwajibkan beli tiket masuk ke pantai tersebut,” katanya, Selasa (25/4).

Namun demikian, Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Oxy Yudha Pratesta yang diwakili Kapolsek Pantai Cermin, AKP M Tambunan, telah melaksanakan mediasi terkait dengan adanya penutupan akses masuk objek wisata Pantai Wong Rame oleh masyarakat setempat.

Dalam mediasi tersebut, seorang warga Desa Kotapari, Ijal mengatakan, adanya penutupan ini karena ada penyampaian dari Manajemen Pantai Wong Rame seluruh masyarakat setempat wajib membayar biaya masuk.

“Kami meminta agar manajemen melakukan pemecatan terhadap karyawan mereka, Saidah dan Rajab. Terus kami juga meminta proposal yang kami ajukan untuk ditanggapi, kami meminta agar masyarakat setempat diberikan CSR, dan kami meminta setiap warga Pantai Cermin Desa Kota Pari diizinkan masuk ke objek wisata tanpa dipungut biaya atau gratis,” ungkap Kapolsek Pantai Cermin.

Menanggapi permintaan warga, Manager Pantai Wong Rame melalui manajemen menyampaian terkait masalah Abdul Rajab, terjadi akibat miskomunikasi antara manajemen dan masyarakat.

“Diperketatnya penjagaan objek wisata dikarenakan untuk menjaga keamanan. Sedang terkait dengan permasalahan warga itu merupakan prosedur objek wisata, kalau masalah dengan CSR harus kami pertimbangkan dulu, dikarenakan finansial manajemen saat ini dalam kondisi tidak baik,” tutur manajemen.

Seorang tokoh masyarakat setempat, Syahril menyarankan, agar pihak HRD bijak dalam hal manajemen di objek wisata tersebut. “Kami berharap pihak pantai harus menghargai masyarakat setempat,” ujarnya.

Camat Pantai Cermin, MH Tambunan mengatakan, pihak manajemen menanggapi terkait dengan masalah tersebut, dan memberikan solusi yang terbaik sehingga tidak menimbulkan permasalahan.

“Saya harap pihak pengelola Pantai Cermin tersebut dapat memberikan solusi terbaik kepada warga,” harapnya.

Dari hasil mediasi kedua belah pihak menyatakan saling memaafkan serta membuka kembali akses jalan masuk.

(BAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi