"Terkait dengan kinerja Presiden, sebesar 81,9 atau bisa dibilang 82 persen (responden) menyatakan puas terhadap kinerja Presiden pada Juli 2023. Trennya itu memang cenderung terjadi penguatan dalam satu tahun terakhir," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei nasional LSI bertajuk "Peta Kompetisi Pilpres dan Sikap Publik terhadap Isu-Isu Nasional" yang dipantau melalui kanal YouTube LSI, Selasa (11/7).

Dilansir dari Antara, Djayadi mengemukakan salah satu faktor penyebab tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi itu adalah penilaian positif terhadap penegakan hukum di Tanah Air pada saat ini.

Menurut ia, penilaian positif dari masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia memang akan berbanding lurus dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi.

Djayadi menyampaikan berdasarkan hasil survei terbaru dari LSI itu diketahui mayoritas responden, yakni sebesar 35,3 persen menilai penegakan hukum di Indonesia sangat baik atau baik. Sementara 32,1 persen responden lainnya menilai sedang dan 26,4 persen menilai sangat buruk atau buruk.

"Jadi, makin baik penilaian terhadap penegakan hukum, makin positif tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden," ujar dia.

Dalam kesempatan sama, Djayadi juga menyampaikan bahwa berdasarkan sebaran wilayah, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi terendah berada di wilayah Banten, yakni 52,5 persen. Sementara di wilayah lainnya menunjukkan kepuasan masyarakat setempat terhadap kinerja Presiden Jokowi berada di atas 60 persen.

"Jadi, intinya mayoritas masyarakat menilai kinerja Presiden Jokowi itu baik atau positif," ucapnya.

Survei LSI tersebut melibatkan sebanyak 1.242 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau telepon genggam. Survei yang dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon tersebut memiliki margin of error sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(RZD)