AP II Optimis Bandara Kertajati  Berkembang

AP II Optimis Bandara Kertajati  Berkembang
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammada Awaluddin (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Bandung - PT Angkasa Pura (AP) II optimis Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat bisa berkembang setelah dioperasikannya jalan tol Cisundawu (Cileunyi, Sumedang, Dawuan).

AP II secara bertahap mengalihkan penerbangan komersil dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin di Bandung, Sabtu (28/10) mengungkapkan, saat ini di Bandara Kertajati melayani penerbangan domestik dan internasional yang dioperasikan tiga maskapai yaitu AirAsia, Super Air Jet, dan Citilink dengan traffic penerbangan 34 per hari.

Rute-rute maskapai dari Bandara Kertajati ke Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang. Selain rute-rute dalam negeri, Bandara Kertajati juga melayani rute penerbangan ke luar negeri dengan tujuan Kuala Lumpur. Selain penerbangan reguler, AP II juga membidik penerbangan carter yaitu umrah dan jamaah calon haji.

Awaluddin mengatakan, masyarakat Indonesia yang melaksanakan ibadah umrah sekitar 1,5 juta orang per tahun. Dari jumlah tersebut sekitar 60 persen atau 900 ribu orang diterbangkan dari bandara-bandara yang dikelola AP II.

Bandara Soekarno-Hatta sebagai Bandara utama di Indonesia, melayani jemaah umrah 600 ribu orang. Dari 600 ribu jemaah umrah tersebut, 20 persen atau 200 ribu jemaah akan diterbangkan dari Bandara Kertajati.

Selain penerbangan umrah, Bandara Kertajati juga sudah melayani penerbangan jemaah calon haji pada penerbangan haji di awal tahun 2023.

"Pada penerbangan haji di awal tahun 2023 sebanyak 20 kelompok terbang (Kloter) yang merupakan pemindahan penerbangan jamaah haji dari Bandara Soekarno-Hatta," papar Awaluddin.

Awaluddin menambahkan, ke depan permintaan dan prospek penumpang di Bandara Kertajati lsangat tinggi, khususnya untuk masyarakat yang tinggal di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).

“Kini kita bahas bagaimana kemudian memunculkan potensi kekayaan lokal daerah baik budaya, UMKM, pariwisata itu jadi satu hal yang mendorong demand di Kertajati," ujar Awaluddin.

(TRY/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi