Alween Ong dengan tegas menyuarakan komitmen untuk tidak menyingkirkan becak dalam pembangunan kota. Sebaliknya, dia merencanakan untuk menjadikan becak sebagai icon wisata modern dengan memberikan ruang dan armada yang dihiasi dengan cat bernuansa wisata.

"Becak bukan hanya alat transportasi, tetapi juga bagian dari cerita dan budaya kita. Dengan memberikan sentuhan kreatif pada desain dan pengelolaan, becak bisa menjadi daya tarik utama kota ini," kata Alween Ong, Selasa (28/11).

Salah satu inovasi besar yang diumumkan oleh Alween Ong adalah penggunaan aplikasi Mowiee. Aplikasi ini akan memungkinkan wisatawan memesan becak secara online, menyediakan informasi tentang destinasi wisata, dan memberikan pengalaman wisata yang terintegrasi. Dengan langkah ini, becak tidak hanya menjadi moda transportasi tradisional tetapi juga merambah dunia digital.

Dalam konteks gempuran armada online yang semakin kompetitif, Alween Ong meyakinkan bahwa becak tetap menjadi pilihan terdepan.

"Kita bisa belajar dari kota-kota seperti Malaka, Penang, dan Tanjung Pinang yang telah berhasil mengintegrasikan becak dalam industri wisata mereka, bahkan di tengah persaingan dengan armada online. Saya yakin, dengan terobosan yang tepat, Kota Medan bisa meraih hal serupa," tuturnya dengan optimisme.

Alween Ong tidak hanya berbicara tentang transformasi fisik becak, tetapi juga memberikan pengalaman interaktif kepada para wisatawan. Melalui Mowiee, wisatawan tidak hanya dapat memesan becak, tetapi juga mengakses program wisata edukatif yang mengajak mereka untuk lebih mendalami sejarah dan budaya Kota Medan.

Dalam upayanya untuk membawa becak ke tingkat yang lebih tinggi, Alween Ong mengumumkan program pendataan becak.

"Kami akan mendata semua becak di Kota Medan, memastikan informasi yang akurat dan up-to-date. Wisatawan dapat dengan mudah melihat dan memesan becak favorit mereka melalui aplikasi Mowiee," ungkapnya.

Dalam kunjungan ini, Alween Ong tidak hanya membawa visi dan inovasi, tetapi juga menyalurkan kasih sayangnya kepada abang becak Medan. Dengan memberikan spanduk becak sebagai simbol solidaritas, Alween Ong menguatkan ikatan emosional antara mereka.

Semangaat ini bukan hanya tentang becak, tetapi tentang transformasi sebuah kota dan semangat para pengayuh becak yang gigih. Melalui visi Alween Ong, becak di Kota Medan tidak hanya akan bertahan, tetapi berkembang menjadi ikon kota yang unik dan modern. Inovasi Mowiee dan program pendataan menjanjikan era baru bagi industri becak, menempatkannya sebagai pilihan utama di hati wisatawan.

(JW/RZD)