General Manager AirNav Indonesia Cabang Medan, Wahyu Tirtaji mengatakan, pelatihan teknis las listrik ini merupakan program Tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL) AirNav Indonesia terhadap warga dan masyarakat sekitar.

"Kegiatan ini merupakan program TJSL Airnav Indonesia, dimana untuk kali ini dilakukan pelatihan teknik las listrik khususnya bagi masyatakat sekitar bandara," ujarnya.

Dia mengatakan, pelatihan teknik las listrik ini dilakukan untuk memberikan nilai tambah kemampuan teknik pengelasan masyarakat sekitar yang nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri maupun bagi bandara.

"Sehingga peserta yang mengikuti pelatihan ini nantinya kita harapkan bisa memiliki kemampuan teknik las listrik yang lebih baik dan memiliki keahlian khusus untuk pengelasan. Bukan hanya pengetahuan las tradisional tetapi pengetahuan las yang berhubungan dengan penerbangan," ucapnya.

Dia juga mengatakan, kemampuan teknik las listrik ini memang sangat dibutuhkan di kawasan Bandara karena hal ini menyangkut bagaimana mendukung sistem pengamanan dan pemagaran kawasan Bandara Silangit.

"Mengapa melakukan pelatihan teknik las listrik? Karena di samping untuk kegiatan pendukung di bandara, khusus untuk Angkasa Pura (AP) II, ini nanti terkait pembuatan pagar atau apapun khususnya pengamanan bandara harus terpagari dengan baik, sehingga untuk itu harus ada keahlian khusus dalam hal melakukan pengelasan," pungkasnya.

Direktur Poltekbang Medan, Sukarwoto menambahkan, kegiatan pelatihan teknik las listrik ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Terkait kerja sama dalam hal pelatihan, pihaknya melakukan pelatihan di AP II Bandara Silangit.

"Terkait dengan kerja sama (pelatihan) las ini, kemarin kami juga sudah kerjasama di Nias, hanya saja untuk (Bandara) Silangit baru tahun ini kita lakukan yang diikuti sebanyak 20-an orang dari masyarakat sekitar bandara," ucapnya.

General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Silangit Siborongboron, Ardon Marbun, mengapresiasi dan berterima kasih atas pelaksanaan program pelatihan teknik las listrik ini.

Menurutnya program pelatihan teknik las listrik ini sangat baik dan bermanfaat mengingat di kawasan Bandara Silangit Siborongborong masih sulit untuk mencari tenaga ahli.

"Jadi dengan adanya pelatihan ini, mungkin kita akan memiliki swadaya dalam melaksanakan sesuatu yang sifatnya mandatory, seperti yang sampaikan tadi bahwa di (Bandara) Silangit itu zero toleran, yang artinya bila ada sesuatu itu harus ditindaklanjuti. Jadi ini pelatihan yang luar biasa, kami sangat berterima kasih," tandasnya.

(CAN/RZD)